Jateng
Minggu, 12 Juli 2015 - 22:00 WIB

MUDIK LEBARAN 2015 : Jalur Selatan Jateng Masih Lancar

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemudik dengan bersepeda motor. (JIBI/Solopos/Antara)

Mudik Lebaran 2015 melalui jalur selatan Jateng dilaporkan masih lancar.

Kanalsemarang.com, CILACAP — Arus mudik Lebaran 2015 yang melintas di jalur selatan Jawa Tengah, khususnya ruas perbatasan dengan Jawa Barat hingga Karangpucung, Kabupaten Cilacap, masih lancar. Demikian diungkapkan Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cilacap AKP Muhamad Taat Resdianto, Minggu (12/7/2015).

Advertisement

“Sampai hari ketiga Operasi Ketupat Candi, sudah ada peningkatan arus kendaraan, namun belum signifikan,” katanya di Cilacap, Minggu.

Dalam hal ini, kata dia, sepeda motor maupun mobil pribadi berpelat nomor sejumlah kota di Jabar, Jabodetabek, dan Sumatra mulai terlihat memasuki jalur selatan Jateng dari arah Kota Banjar, Jabar.

Advertisement

Dalam hal ini, kata dia, sepeda motor maupun mobil pribadi berpelat nomor sejumlah kota di Jabar, Jabodetabek, dan Sumatra mulai terlihat memasuki jalur selatan Jateng dari arah Kota Banjar, Jabar.

Ia memprediksi peningkatan arus mudik di jalur selatan Jateng khususnya di ruas perbatasan Jabar-Jateng hingga Karangpucung akan berlangsung mulai hari Selasa (14/7) atau H-3 Lebaran dengan puncaknya pada hari Kamis (16/7) atau H-1 Lebaran.

Mengenai dibukanya Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) kemungkinan berdampak pada arus mudik jalur selatan Jateng yang relatif lancar, dia mengatakan pihaknya belum bisa memastikannya. “Nanti kita coba evaluasi dengan tahun sebelumnya, apakah ada perubahan atau tidak ada perubahan. Mungkin sedikit-banyak tentu berdampak terutama yang menggunakan kendaraan roda empat,” katanya.

Advertisement

“Oleh karena itu, kami mengimbau pengendara sepeda motor termasuk pemudik bersepeda motor untuk mematuhi batas kecepatan berkendara,” katanya.

Black Spot
Ia mengatakan bahwa ruas jalan nasional antara Dayeuhluhur atau batas Jateng-Jabar dan Karangpucung cukup rawan kecelakaan meskipun tidak disebut sebagai black spot alias daerah rawan kecelakaan.

Menurut dia, untuk menetapkan suatu ruas jalan sebagai black spot itu terdapat hitungannya tersendiri sehingga ruas Dayeuhluhur-Karangpucung hanya rawan kecelakaan. “Pada ruas Dayeuhluhur-Karangpucung juga ada tiga pasar yang berpotensi menyebabkan kemacetan, yakni di Wanareja, Majenang, dan Pasar Genteng atau Cimanggu,” katanya.

Advertisement

Khusus untuk mengantisipasi kemacetan di sekitar Pasar Majenang, kata dia, pihaknya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan melambungkan arus kendaraan dari arah barat malalui jalan lingkar utara sedangkan dari arah timur melalui jalan lingkar selatan. Dengan demikian, lanjut dia, arus kendaraan yang datang dari arah barat maupun timur tidak melalui tengah kota Majenang.

Sementara untuk mengantisipasi kemacetan akibat Pasar Wanareja dan Pasar Genteng, dia mengatakan bahwa pihaknya telah memasang pagar pembatas di sisi kiri dan kanan jalan. “Kami telah tempatkan personel untuk membantu menyeberangkan masyarakat pengguna pasar itu. Kami seberangkan dalam kelompok tertentu sehingga tidak setiap orang menyeberang,” katanya.

Taat mengatakan bahwa hingga H-5 Lebaran, kondisi arus kendaraan yang melintas di tiga pasar itu masih kondisif dan tidak ada ketersendatan sehingga bisa berjalan dengan lancar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif