News
Sabtu, 11 Juli 2015 - 09:20 WIB

PERAMPOKAN SLEMAN : "Dilumpuhkan" Mahasiswa, Pelaku Sempat Menggigit Perut Warga yang Melawan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tersangka Musiyo (kanan) saat dibawa ke Mapolsek Depok Timur berikut barang bukti hasil curiannya di sebuah rumah kosong yang ditinggal mudik penghuninya Jumat (10/7/2015) pagi. (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Perampokan Sleman berhasil digagalkan mahasiswa. Uniknya pelaku sempat menggigit perut pihak yang berusaha menangkapnya.

Harianjogja.com, SLEMAN-Tindakan dua mahasiswa salahsatu perguruan tinggi di Jogja, Muhammad Rian, 24, dan Nur Hafid, 21, patut diapresiasi. Musababnya bukan prestasi akademi, tapi karena kepedulian, mereka berhasil menangkap pelaku pembobol rumah yang ditinggal mudik penghuninya di Jalan Argopuro, Pojok Tiasan, Condongcatur, Depok, Sleman, Jumat (10/7/2015) pukul 09.00 WIB.

Advertisement

Menurut Rian, tertangkapnya pelaku bernama Musiyo, 34, warga Sidorejo, Ponjong, Gunungkidul berawal saat ia keluar dari rumah kontrakannya bermaksud pergi ke kampus. Tetapi ia curiga dengan suara gaduh dari rumah yang berada di samping tempat ia tinggal. Rumah itu kebetulan milik Eko yang tengah mudik ke Bogor, Jawa Barat beberapa hari lalu. Ia bersama teman, salahsatunya Hafid pun berjaga dari luar rumah. Saat itu keluarlah Musiyo dari dalam rumah yang dibobolnya itu dengan membawa sebuah tas gendong dan bagor.

Ketika ditanya, pelaku justru lari. Akhirnya aksi kejar mengejar terjadi. Pelaku sempat melempar bagor berisi televisi dan bersembunyi di tanah kosong.

Advertisement

Ketika ditanya, pelaku justru lari. Akhirnya aksi kejar mengejar terjadi. Pelaku sempat melempar bagor berisi televisi dan bersembunyi di tanah kosong.

Ketika pelaku berhasil ditemukan di tanah kosong tersebut, lanjutnya, tersangka tidak mengakui baru saja melakukan pembobolan. Saat kedua mahasiswa itu lengang, tersangka justru melarikan diri. Takut buruannya lolos, Rian dan Hafid pun mengejarnya hingga di areal persawahan sampai berhasil menangkap dan terjadi duel fisik. Karena terdesak, tersangka justru menuduh Rian dan Hafid sebagai maling.

“Malah kita diteriaki maling, maling sama dia [tersangka],” ujar mahasiswa asal Pekanbaru ini.

Advertisement

“Kalau menurut warga yang melihat ada dua orang, bawa motor Vario,” imbuhnya.

Kapolsek Depok Timur Kompol Danang Kuntadi menjelaskan pihaknya lebih dahulu menyelamatkan tersangka dari amukan massa yang emosi kemudian dibawa ke Mapolsek. Tersangka masuk ke rumah korban dengan lompat pagar kemudian mencongkel pintu dengan linggis. Sejumlah peralatan make up serta TV LED diangkut tersangka dari dalam rumah korban.

“Di dalam tas, dia sudah membawa linggis, kunci T dan tang yang digunakan untuk peralatan mencongkel,” ungkap Kapolsek.

Advertisement

Danang membenarkan bahwa rumah korban tengah ditinggal mudik ke Bogor. Karena itu ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati meninggalkan rumah untuk keperluan mudik.

Menurut Rian, aksi pencurian di Pojok Tiasan, Condongcatur bukan kali ini saja terjadi. Dalam sepekan ada beberapa rumah warga yang juga kehilangan laptop dan ponsel. Bahkan amplifier di masjid tak jauh dari tempat tinggalnya juga raib digondong maling.

“Kondisinya memang sepi,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif