News
Sabtu, 11 Juli 2015 - 08:50 WIB

HARGA KOMODITAS : Daya Beli Masyarakat Turun Picu Penurunan Harga Komoditas

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang barang kebutuhan pokok (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Harga komoditas jelang Lebaran cenderung turun yang diduga dipicu oleh turunnya daya beli masyarakat.

Solopos.com, SOLO—Menurunnya daya beli masyarakat menjelang Lebaran membuat sebagian besar harga komoditas pangan menurun. Hal ini disebabkan belum membaiknya perekonomian Indonesia.

Advertisement

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Ismet Inono, menyampaikan rata-rata komoditas pangan menunjukkan penurunan harga di pekan kedua Juli sehingga menyebabkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK) di awal Juli deflasi. Hanya daging ayam ras dan daging sapi yang mengalami pelonjakan harga. Diakuinya hal ini baru kali pertama terjadi karena selama ini, menjelang Lebaran harga selalu melonjak tinggi.

Menurut dia, tidak hanya daya beli masyarakat yang menyebabkan penurunan harga tapi juga ketersediaan stok yang cukup membuat masyarakat tidak melakukan aksi borong. Hal ini sesuai dengan imbauan Tim Pengendalian Infasi Daerah (TPID) untuk tidak membeli barang secara berlebihan.

“Masyarakat saat ini mulai mengurangi konsumsi sehingga harga cenderung turun karena permintaan juga menurun. Berbagai kegiatan sosial seperti pasar murah dan sembako gratis yang diadakan pemerintah daerah [pemda] dan instansi swasta juga membuat masyarakat tidak khawatir dan membeli komoditas pangan secara berlebih,” ungkap Ismet seusai pertemuan dengan distributor di Gedung BI Solo, Jumat (10/7/2015) sore.

Advertisement

Distributor cabai, Sardjono, menyampaikan semua jenis cabai diperkirakan tidak akan mengalami kenaikan harga pada pekan depan. Hal ini karena permintaan untuk mengirim ke pabrik, seperti PT Indofood dan PT ABC President. Selain itu, permintaan pengiriman ke Jakarta juga menurun karena banyak yang mudik sehingga pasokan di daerah biasanya melimpah.

“Stok panen cabai merah besar dan cabai merah keriting saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan, yang cukup mengkhawatirkan adalah harga cabai rawit merah dan cabai rawit putih. Hal ini karena baru daerah tertentu yang panen,” kata dia.

Ketersediaan bawang merah juga diprediksi aman. Bahkan menjelang Lebaran biasanya harga bawang merah turun akibat adanya limpahan stok dari Jakarta. Menurut distributor bawang merah, Tejo, penurunan tarif tol yang mencapai 35% tidak terlalu berpengaruh terhadap harga komoditas pangan, khususnya bawang.

Advertisement

Di sisi lain, pada Jumat pagi, tim gabungan melakukan monitoring harga di Pasar Legi dan Pasar Gede. Kepala Seksi (Kasi) Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Solo, Teguh Puji Harjanto, mengatakan rata-rata harga komoditas pangan stabil atau turun.

Sementara itu, sejumlah pedagang mengeluhkan kondisi yang ada saat ini. salah satu pedagang sembako di Pasar Legi, Nur, mengatakan telah menambah pasokan barang hingga empat kali lipat. Menurut dia, pada H-10 Lebaran biasanya penjualan sudah mulai ramai tapi hingga kini masih sepi.
“Selain ekonomi yang lesu juga karena bersamaan dengan tahun ajaran baru sehingga lebih diutamakan untuk memenuhi kebutuhan anak sekolah,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif