Jatim
Sabtu, 11 Juli 2015 - 04:05 WIB

DEMO WARGA MOJOKERTO : Bau Amoniak Ajinomoto, Warga Mojokerto Tuntut Bingkisan Lebaran

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Demo warga Mojokerto digelar di depan pabrik Ajinomoto gara-gara mereka tak lagi mendapatkan bingkisan Lebaran seperti tahun sebelumnya.

Madiunpos.com, MOJOKERTO –Puluhan warga Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Mojokerto menggelar unjuk rasa di depan pabrik PT Ajinomoto, Jumat (10/7/2015). Demo warga Mojokerto itu digelar karena menjelang Lebaran 2015 ini, perusahaan pembuat bubuk penyedap rasa itu tak kunjung membagikan bingkisan seperti Lebaran tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement

Pembagian bingkisan menjelang Lebaran 2015 itu dianggap kewajiban PT Ajinomoto karena warga selama ini terkena dampak bau busuk amoniak dari pabrik penyedap rasa itu. Karena aktivitas sosial rutin tahunan PT Ajinomoto itu belum kunjung ditunaikan, demo warga Mojokerto itu pun digelar.

Demo warga Mojokerto itu awalnya berlangsung damai di depan PT Ajinomoto sejak pukul 10.00 WIB. Perwakilan perusahaan mengajak warga untuk berunding di Kantor Pemerintah Desa Mlirip yang tak jauh dari pabrik. Sejumlah aparat kepolisian mengawal demo warga ini.

Advertisement

Demo warga Mojokerto itu awalnya berlangsung damai di depan PT Ajinomoto sejak pukul 10.00 WIB. Perwakilan perusahaan mengajak warga untuk berunding di Kantor Pemerintah Desa Mlirip yang tak jauh dari pabrik. Sejumlah aparat kepolisian mengawal demo warga ini.

Kericuhan terjadi saat perundingan di Balai Desa Mlirip tak mencapai kesepakatan. Terjadi adu mulut antara warga dengan perwakilan PT Ajinomoto, Kades dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mlirip. Warga yang kesal tak kunjung ada kejelasan terkait permintaan bingkisan Lebaran 2015 itu menggebrak meja di ruang mediasi.Beruntung polisi yang berjaga di lokasi bisa meredam emosi warga.

“Tuntutan kami warga sekitar Ajinomoto karena selama ini terimbas bau amoniak, masyarakat meminta diberi bingkisan yang sesuai untuk Lebaran nanti,” kata Subekti, warga Dusun Kalijaring, Desa Mlirip yang turut berunjuk rasa.

Advertisement

Bantuan Rp80 Juta
Pascakejadian tahun 2014 itu, bukannya memberi bingkisan Lebaran yang lebih layak, pabrik penyedap rasa itu justru tak memberi bingkisan apa pun kepada warga sekitar. Sebagai gantinya, PT Ajinomoto memberi bantuan Rp80 juta ke Desa Mlirip. Dana tersebut untuk pembangunan fasilitas umum di tujuh dusun Desa Mlirip.

“Tradisi yang tiap tahun ada bingkisan Lebaran, cuma tahun ini dialihkan untuk pembangunan dusun. Masyarakat kecil lebih baik ke perutnya dulu. Kalau perutnya kurang maka tidak mungkin bisa membangun,” ungkap Joko dengan nada kesal.

Untuk itu, lanjut Joko, warga meminta agar dana pembangunan fasilitas umum yang sudah diserahkan kepada kepala Desa Mlirip dibagikan ke tiap keluarga sebagai ganti bingkisan Lebaran. “Harapan kami uang itu dibagi ke masyarakat,” tegas warga Dusun Kalijaring ini.

Advertisement

Bingkisan Dilempar
Pihak PT Ajinomoto yang datang dalam mediasi di Balai Desa Mlirip menolak berkomentar atas tuntutan warga. Mereka memilih bungkam dan pergi meninggalkan lokasi pertemuan.

Sementara itu, Kepala Desa Mlirip Slamet menjelaskan alasan PT Ajinomoto tak memberi bingkisan Lebaran kepada warganya masih terkait dengan insiden tahun lalu. Manajemen pabrik kesal lantaran warga yang sudah diberi bingkisan justru mengembalikan ke pabrik dengan cara yang tidak baik.

Saat itu puluhan warga melempar bingkisan ke halaman PT Ajinomoto. Namun demikian, pihaknya berjanji akan menuruti kemauan warganya.

Advertisement

Dana pembangunan fasilitas umum senilai Rp80 juta dari PT Ajinomoto akan dibagikan kepada setiap keluarga sebagai ganti bingkisan Lebaran 2015. “Nanti akan kami pasrahkan ke warga, apapun keputusan warga kami ikuti saja. Karena kami harus melindungi warga kami,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif