Soloraya
Jumat, 10 Juli 2015 - 14:54 WIB

PENCABULAN SUKOHARJO : Siswa SMA Diperkosa 4 Pemuda

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan (google/bengkuluekspress.com)

Kasus pemerkosaan terjadi di Kartasura, Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO-Seorang siswa SMA asal Kecamatan Kartasura, Sukoharjo berinisial WL mengaku diperkosa empat pemuda secara bergiliran. Peristiwa itu terjadi di rumah salah satu pemerkosa di Desa Guwokajen, Sawit, Boyolali, 8 Juni lalu.

Advertisement

Ibu WL, Sg mengungkapkan hari itu seharusnya anaknya sekolah. Tapi entah mengapa ia lebih memilih menuruti ajakan teman-temannya untuk makan bersama. Siang hari ketika Sg pulang dari berjualan di pasar, ia tidak mendapati WL di rumah. Ia pun mulai merasa cemas ketika hingga siang hari sekitar pukul 14.30 WIB, anaknya tidak kunjung pulang ke rumah.

“Saat itu saya sudah merasa kalau terjadi sesuatu dengan anak saya. Akhirnya saya pasrah sama Allah SWT. Tapi saya berdoa memohon agar anak saya dikembalikan dengan selamat,” ungkapnya saat ditemui solopos.com di kediamannya, Kamis (9/7/2015).

Tak lama kemudian, ungkapnya, anaknya pulang dengan selamat. Namun kekhawatirannya semakin besar karena melihat anaknya yang berubah menjadi pemurung. Esok harinya, WL baru bercerita kepada ibunya jika ia telah diperkosa. “Anak saya ingatnya diperkosa dua orang. Tapi setelah kejadian itu, ada empat orangtua dari empat pemuda yang datang ke rumah saya minta saya agar mencabut laporan ke polisi. Jadi yang memperkosa anak saya ada empat orang,” terangnya.

Advertisement

Sg kemudian melaporkan kasus itu ke Polsek Sawit, Boyolali. Ia kemudian diminta langsung lapor ke Polres Boyolali karena di Polsek Boyolali tidak ada polisi wanita (Polwan) yang bisa memeriksa anaknya. Sg kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polres Boyolali. WL kemudian diperiksa dan divisum. Menurut Sg, dari hasil pemeriksaan memang ditemukan fakta kalau anaknya telah melakukan hubungan layaknya suami istri.

Setelah itu, kata Sg, ia meminta polisi segera menangkap pelaku pemerkosaan. Namun pihak Polres Boyolali tidak merespon keinginan Sg. Pihak kepolisian beralasan kasusnya masih diselidiki. “Beberapa kali saya tanyakan, pihak kepolisian selalu beralasan. Jadi saya merasa diperlakukan tidak adil,” terangnya.

Sebenarnya, kata Sg, keluarga pelaku sudah mendatanginya dan meminta maaf. Ada juga keluarga yang mendatangi Sg dengan menyerahkan uang Rp10 juta dengan syarat Sg mau mencabut laporan ke kepolisian. Namun Sg bergeming. Ia tak mau menerima uang tersebut.

Advertisement

Ia beralasan keadilan harus ditegakkan. Ia berharap jika pelaku dipenjara, tidak semakin banyak perempuan apalagi anak di bawah umur yang menjadi korban perkosaan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif