News
Kamis, 9 Juli 2015 - 12:40 WIB

TRAGEDI PEMBUNUHAN ANGELINE : Chris Curiga Penculik Sebut Nama “Angel” Bukan Angeline

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang relawan memasang pengumuman anak hilang di ruas Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Rabu (3/6/2015). Pencarian anak hilang yang diikuti oleh puluhan relawan dari berbagai organisasi sosial tersebut dilakukan untuk mencari Angeline, anak berusia 8 tahun yang hilang dari rumah sejak 16 Mei 2015. (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Tragedi pembunuhan Angeline bergulir hingga kehadiran saksi dari Australia.

Solopos.com, DENPASAR — Satu saksi kasus pembunuhan Angeline menyorot nama Yvone. Christopher Burns, pria asal Australia tersebut membeberkan soal awal mulai kecurigaannya kepada keluarga angkat Angeline atau Engeline.

Advertisement

Sebagaimana diketahui publik, di akta notaris adopsi nama Angeline tertulis sebagai Engeline Margriet Megawe. Nama Angeline inilah yang justru umum diketahui masyarakat.

Sehubungan dengan proses penyelidikan kasus pembunuhan Angeline, Chris yang dulu sempat berniat memberi bantuan Yvone dengan sejumlah uang untuk menebus penculikan Angeline, mengaku curiga.

Advertisement

Sehubungan dengan proses penyelidikan kasus pembunuhan Angeline, Chris yang dulu sempat berniat memberi bantuan Yvone dengan sejumlah uang untuk menebus penculikan Angeline, mengaku curiga.

Pasalnya, si penculik dalam pesan SMS yang diteruskan Yvone kepadanya menyebut Angeline dengan nama Angel. Saat Chris bertanya Yvone tentang nama Angel, Yvone menjawab Angel adalah sebutan khusus Engeline di keluarga.

“Ia curiga dengan SMS-SMS penculiknya karena memanggil nama Engeline dengan kata Angel,” kata pengacara Christopher Burns, Harris Artur, Rabu (8/7/2015) malam, sebagaimana dilansir Detik, Kamis (9/7/2015).

Advertisement

Beranjak dari penyebutan nama Angel tersebut, Chris berasumsi. Apabila si penculik memanfaatkan info kehilangan Engeline di sejumlah media sosial—ketika itu ada laman berakun Find Angeline di Facebook—seharusnya, penculik menggunakan sebutan Angeline atau Engeline.

Namun, si penculik menyebut Angel yang menurut pengakuan Yvone kepada Chris adalah sebutan khusus untuk bocah cilik tersebut saat di lingkungan keluarga. Chris pun mulai menduga, SMS penculikan Angeline tersebut sebatas rekayasa orang terdekat.

Sementara itu, seorang pemerhati perempuan dan anak, Giwo Rubianto Wiyogo berpendapat kasus pembunuhan Angeline terlalu dipolitisasi. Artinya, seperti ada pihak-pihak tertentu yang seolah ingin mencari ketenaran melalui kepelikan kasus tersebut.

Advertisement

“Sebagai pemerhati saya prihatin dengan kasus Angeline karena terlalu dipolitisir dan ada pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan dari masalah anak tersebut,” ujar Giwo di Jakarta, sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara, Rabu (8/7/2015).

Giwo memandang dalam proses penyelidikan kasus Angeline, pihak berwajib masih begitu longgar memberi kemungkinan tarik ulur dari pelbagai pihak.

Sementara jika belajar dari negara lain, pelaku kekerasan yang sampai menghilangkan nyawa anak terancam hukuman mati.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif