Jogja
Kamis, 9 Juli 2015 - 17:20 WIB

PILKADA GUNUNGKIDUL : Wabup Berharap Tak Ada Humor Berujung Selisih Paham Antar Calon

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemungutan suara (JIBI/Solopos/Antara)

Pilkada Gunungkidul diharapkan berjalan lancar. Antar calon diimbau tak saling lontarkan humor berunsur penghinaan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi pada Rabu (8/7/2015) menjelaskan stabilitas pelaksanaan menjadi kunci kesuksesan Pilkades 2015, karena salah satu poin penting berjalannya pemerintahan daerah ialah terjaganya stabilitas. Koordinasi dan komunikasi antara panitia pelaksanaan Pilkades di tingkat kecamatan, kabupaten hingga desa, baik secara horizontal maupun vertikal harus diupayakan dengan optimal.

Advertisement

Immawan menyebutkan salah satu contoh kekacauan dalam Pilkades 2015 bisa disebabkan oleh pernyataan yang bermaksud humor yang dilontarkan dalam kampanye oleh bakal calon Kepala Desa.

“Namun pernyataan humor itu justru berujung pada penghinaan kepada bakal calon atau pihak-pihak lain dan selisih paham. Maka memang perlu ada sosialisasi, misalnya kaitannya dengan kampanye, agar semua pihak memahami norma-norma kampanye,” paparnya.

Kabag Pemerintahan Desa Setda Kabupaten Gunungkidul, Siswanto menjabarkan, penetapan calon Kepala Desa dilakukan pada 40 hari sebelum hari pemungutan suara yakni sekitar 7 Agustus 15, pada masa itu juga dibarengi dengan dimulainya lelang logistik sekaligus penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Advertisement

“Dengan ditetapkannya tanggal itu, kita menjadi tahu jumlah pemilih yang akan menggunakan hak pilih mereka. Ketika mencetak surat suara sudah ada nomor urut dan gambar calon juga,” urainya.

Ia menambahkan, nomor urut dan foto bakal calon yang akan dipilih, juga ditetapkan pada H-40 tersebut. Sementara masa kampanye adalah tiga hari kampanye. Pada satu hari masa tenang kampanye dan masa perbaikan Daftar Pemilih Sementara menjadi DPT, ia berharap semua panitia lebih berhati-hati, karena masa-masa itu adalah masa kritis dan keamanan harus semakin ditingkatkan.

Camat Wonosari, Iswandoyo berharap tim kabupaten dapat ikut memantau tahapan Pilkades di tingkat kecamatan hingga desa, mengingat ia sedikit pesimis bahwa pihak di kecamatan dapat dalam waktu singkat menyusun peraturan dan menyosialisasikan aturan tatib Pilkades dan kelengkapannya.

Advertisement

Yang krusial, sambungnya ialah bagaimana agar regulasi yang ditetapkan dalam tahapan Pilkades tidak sekedar menjadi aturan yang abu-abu.

“Semua kekurangan dalam regulasi harus menjadi perhatian. Komunikasi antar tim di tingkat kabupaten dan di kecamatan sebaiknya dilakukan intens, selain itu disiplin jadwal, sehingga seluruh tim siap,” urainya.

Iswndoyo juga menyoroti mengenai aturan atribut dan alat peraga dalam kampanye, mengingat saat ini harga jasa pembuatan spanduk atau baliho lebih murah dan mudah dicari. Yang dapat berdampak desa akan dipenuhi dengan atribut kampanye bakal calon Kepala Desa. Selain itu, regulasi masa dan penempatan pemasangan atribut kampanye, perlu diatur lebih jelas dan tegas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif