Sport
Kamis, 9 Juli 2015 - 08:35 WIB

KONFLIK MENPORA-PSSI : Bertemu Menpora, Djohar Arifin Dihukum Seumur Hidup

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua PSSi Djohar Arifin menyatakan akan berpikir positif atas keberadaan Tim Sembilan yang dibentuk Kemenpora. JIBI/Solopos/dok

Konflik Menpora-PSSI semakin memanas setelah Djohar Arifin dihukum seumur hidup tidak boleh aktif dala, sepak bola.

Solopos.com, JAKARTA — Hasil sidang Komite Etik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait perbuatan Djohar Arifin yang bertemu Menpora Imam Nahrawi melahirkan dua keputusan. Dari hasil tersebut, salah satunya adalah melarang Djohar beraktivitas dalam kegiatan sepa kbola di Tanah Air.

Advertisement

Ketua Komite Etik PSSI, T.M Nurlif, menggelar sidang bersama beberapa anggota Komite Etik, di antaranya adalah Haryo Yuniarto, Idris, dan Teddy, di Kantor PSSI, Rabu (8/7/2015). Putusan sidang menetapkan dua sanksi yang diberikan kepada Djohar.

“PSSI memutuskan dan menetapkan dengan sah saudara Djohar Arifin bersalah. Hukuman diberikan atas pelanggaran kode etik,” tutur Haryo, seperti dilansir Okezone, Rabu.

Advertisement

“PSSI memutuskan dan menetapkan dengan sah saudara Djohar Arifin bersalah. Hukuman diberikan atas pelanggaran kode etik,” tutur Haryo, seperti dilansir Okezone, Rabu.

Sanksi yang diberikan PSSI kepada Djohar berupa dua hal, yang pertama adalah memberhentikan Djohar dengan tidak hormat dari jabatannya sebagai anggota kehormatan PSSI.

Kedua adalah larangan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan sepak bola,di lingkungan PSSI, AFC, dan FIFA. Seluruh sanksi ini berlaku mulai 8 Juli 2015.

Advertisement

Djohar Arifin Tidak Datang
Dikutip dari Liputan6.com, Rabu, KTM Nurlif mengatakan pada sidang kedua ini, Djohar Arifin sebenarnya sangat diharapkan kedatangannya. Namun, Djohar tetap tidak datang.

“Pada tanggal 2 Juli lalu kami juga mengharapkan kehadiran saudara Djohar Arifin. Kami sudah menunggu hingga pukul 14.30 WIB tapi tidak ada konfirmasi mengenai kehadiran yang bersangkutan,” kata TM Nurlif.

Meski tak menunjukkan batang hidungnya, sidang tetap dilanjutkan dengan agenda mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran. “Kami tadi melakukan inventarisasi dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan saudara Djohar,” kata mantan anggota DPR RI tersebut lagi.

Advertisement

Pelanggaran yang paling fatal adalah menghadiri pertemuan dengan Kemenpora pada 23 Juli atas nama Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 membahas tentang kompetisi, pemain dan perangkat pertandingan.

Selanjutnya pria asal Langkat tersebut terbukti mengeluarkan pernyataan provokatif dengan menyatakan pengurusan PSSI sekarang tidak memiliki kualifikasi.

Pada 8 Mei 2015 berdasarkan bukti yang ada, Djohar juga mengirim surat ke presiden FIFA, Joseph Blatter, menjelaskan situasi PSSI yang mendapatkan sanksi dari Menpora pada 17 April 2015 dan menjelaskan dirinya masih Ketua Umum PSSI.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, kasus Djohar ini bermula dari pertemuannya dengan Menpora Imam Nahrawi beberapa waktu lalu. Djohar melakukan pertemuan tersebut dengan menggunakan jabatannya terdahulu sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 tanpa seizin kepengurusan PSSI saat ini.

Djohar Arifin Anggap Sanksi PSSI Lelucon
Dikutip dari Detik, Rabu, Djohar Arifin Husin menganggap hukuman kepada dirinya yang dijatuhkan PSSI sebagai sebuah lelucon. Dia menegaskan tidak akan melakukan banding karena organisasi yang pernah dipimpinnya itu kini tidak diakui pemerintah.

“Lelucon apalagi ini? Sudah diduga semuanya hanya untuk memuaskan dendam Asal Bos Senang (ABS). Ini seperti kepala sekolah menghukum yang bukan muridnya. Saya bukan pengurus PSSI lagi di kepengurusan mereka sekarang. Saya diundang Kemenpora sebagai Ketum PSSI 2011-2015. Masa pengurus sekarang bisa menghukum pengurus sebelumnya?” ungkap Djohar.

Djohar Arifin dapat melakukan banding dalam kurun waktu 14 hari terhitung sejak keputusan dikeluarkan Komite Etik. Namun, melihat kejadian ini sepertinya Djohar Arifin benar-benar tak mau melakukan banding.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif