Soloraya
Rabu, 8 Juli 2015 - 06:50 WIB

LEBARAN 2015 : Tak Hanya Pakaian Buru, Pakaian Bekas Pun Diburu

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Gilingan (JIBI/dok)

Lebaran 2015 masyarakat tampaknya juga melirik pakaian bekas di Pasar Gilingan.

Solopos.com, SOLO-Lebaran selalu identik dengan pakaian baru, maka tidak heran saat menjelang Lebaran banyak pertokoan dan juga pasar tradisional diserbu pembeli. Begitu pun Pasar Gilingan, Banjarsari, yang menyediakan penjualan pakaian bekas, juga dipenuhi warga yang ingin mendapatkan baju meskipun bukan baju baru.

Advertisement

Sugiyatmo, 32, serius mencari dan memilih celana bekas untuk anaknya di Pasar Gilingan, Selasa (7/7/2015). Setelah mendapat celana yang sekiranya layak, dia langsung memakaikan celana itu kepada anak laki-lakinya yang baru berusia lima tahun.

Warga Karanganyar tersebut sengaja datang ke Pasar Gilingan bersama istri dan kedua anaknya. Hampir satu jam, mereka mencari dan memilah ribuan pakaian bekas yang dijual di pasar itu.

Advertisement

Warga Karanganyar tersebut sengaja datang ke Pasar Gilingan bersama istri dan kedua anaknya. Hampir satu jam, mereka mencari dan memilah ribuan pakaian bekas yang dijual di pasar itu.

Dia mengakui saat membutuhkan pakaian seringkali mencari di pasar tersebut. Menurutnya, membeli pakaian di Pasar Gilingan menjadi alternatif bagi warga yang memiliki kemampuan ekonomi lemah.

“Kalau beli di sini [Pasar Gilingan] itu bejan-bejan, terkadang ada barang yang bagus, tetapi lebih banyak barang yang tidak layak. Untuk itu, saat memilihnya harus cermat dan teliti,” kata karyawan swasta ini.

Advertisement

Menurutnya, uang Rp100.000 saat dibelanjakan di Pasar Gilingan akan mendapat beberapa potong pakaian. Namun, uang yang sama hanya mendapatkan satu potong pakaian di toko pakaian baru.

“Kalau beruntung, biasanya mendapat pakaian yang kualitasnya bagus, bahkan lebih bagus dari kualitas pakaian di toko pakaian baru,” kata dia.

Meningkatnya jumlah pengunjung di pusat pakaian bekas di Pasar Gilingan juga dibenarkan sejumlah pedagang. Agung, 38, penjual pakaian bekas, mengatakan menjelang lebaran ada peningkatan penjualan mencapai 30% dari hari biasa.

Advertisement

Dia mengatakan pakaian bekas menjadi pilihan alternatif bagi warga ekonomi menengah ke bawah. “Saya menjual pakaian dari mulai harga Rp5.000 hingga Rp20.000 per potong,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan penjual pakaian bekas lain, Martono, 52. Dia mengatakan mendapatkan stok pakaian bekas dari warga atau tukang rosok pakaian yang ada di Solo. Menurut dia, pedagang di Pasar Gilingan biasanya mendapat stok barang dari warga Solo dan sekitarnya bukan dari distributor Jakarta.

“Penjual pakaian bekas di Pasar Gilingan saat ini mencapai 100 orang,” kata dia kepada solopos.com.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif