Jogja
Selasa, 7 Juli 2015 - 03:20 WIB

MUDIK KE JOGJA : Terminal Jombor Mulai Didatangi Pemudik

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon penumpang duduk di kursi tunggu Terminal Jombor sembari menunggu bus berangkat, Senin (6/7/2015). (Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Mudik ke Jogja mulai terlihat di Terminal Jombor Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN-Sebelas hari sebelum Idulfitri, jumlah penumpang dan kendaraan di Terminal Jombor mulai menunjukkan peningkatan. Peningkatan baik dari keberangkatan maupun kedatangan itu mulai terlihat sejak 1 Juli lalu.

Advertisement

Kasi Angkutan dan Terminal Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sleman Marjanto menjelaskan, peningkatan baru terdeteksi untuk jenis angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP).

Secara berturut-turut dari tanggal 1-5, jumlah penumpang yang datang adalah 572 orang, 411 orang, 1.192 orang, 1.277 orang, dan 2.029 orang. Sementara jumlah penumpang yang berangkat adalah 1.265 orang, 930 orang, 794 orang, 890 orang, dan 1.511 orang.

Sementara untuk kendaraan yang datang tercatat 142 bus, 137 bus, 169 bus, 165 bus, dan pada tanggal 5/7 adalah 243 bus. Sedangkan kendaraan yang berangkat 170 kendaraan, 164 kendaraan, 151 kendaraan, 142 kendaraan, dan 240 kendaraan. “Naiknya belum signifikan. Nanti masuk H-7 baru kelihatan lonjakannya,” kata Marjanto.

Advertisement

Ia mengatakan, peningkatan jumlah penumpang maupun kendaraan sudah terlihat. Hal itu dikarenakan pelajar atau mahasiswa telah libur lebih dulu. “Kebanyakan yang datang atau yang berangkat mahasiswa-mahasiswa dan pelajar. Mereka sudah libur lebih dulu dibandingkan sama pegawai,” jelasnya.

Marjanto mengatakan, untuk keberangkatan dari Terminal Jombor, kebanyakan tujuan akhirnya adalah Sumatera, utamanya Lampung dan Palembang.

Hal itu dibenarkan salah satu penjaga agen bus Sabrina, Nuke, 32. Menurutnya penumpang dengan tujuan Sumatera lebih mendominasi. Permintaan tiket yang berlebih membuat perusahaan otobus (PO) harus mengeluarkan bus tambahan. “Kalau setelah lebaran sampai ngeluarin lebih dari tiga bus pariwisata,” kata dia.

Advertisement

Nuke mengatakan kebanyakan penumpang ramai membeli tiket bus kurang dari sepekan sebelum hari H lebaran. “Sebabnya ada sistem booking tiket kereta api. Bagi pemudik yang tidak mendapat tiket kereta api termasuk kereta cadangan, baru beralih ke bus. Bus itu jadi alternatif terakhir,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif