News
Selasa, 7 Juli 2015 - 12:30 WIB

LEBARAN 2015 : Tol Cipali Jadi Jalur Vital, Kenali Medannya!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana gerbang Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Jawa Barat, Sabtu (13/4/2015). Penggunaan jalan tol terpanjang se-Indonesia dengan jarak 116 kilometer itu dibuka untuk umum mulai Senin (15/6/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Vitalis Yogi Trisna)

Lebaran 2015 diwarnai perubahan pola jalur mudik yang beralih ke Tol Cipali.

Solopos.com, BANDUNG — Pola lalu lintas mudik Lebaran 2015 akan berubah seiring diresmikannya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Meski kemacetan masih akan menyergap, pola pembagian kendaraan diprediksi akan lebih mudah.

Advertisement

Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, mengatakan ruas tol Cipali pada mudik Lebaran 2015 ini akan menjadi pusat pengaturan arus mudik di Jawa Barat. “Sudah ada solusi di Pejagan ada alternatif untuk mengatasi kemacetan disana. Kita harapkan nanti pengaturannya Polda di sana,” katanya.

Menurutnya, Cikopo tetap akan menjadi center pengaturan pemudik dimana petugas akan membagi kendaraan sesuai tujuan. “Yang mana yang harus ke selatan, Pantura, yang mana lewat tol itu sendiri,” ungkapnya.

Advertisement

Menurutnya, Cikopo tetap akan menjadi center pengaturan pemudik dimana petugas akan membagi kendaraan sesuai tujuan. “Yang mana yang harus ke selatan, Pantura, yang mana lewat tol itu sendiri,” ungkapnya.

Mendadak menjadi tol vital bagi pemudik, jumlah rambu lalu lintas dan penerangan jalan umum (PJU) di sana masih minim. Pengecekan wagub dan wartawan akhir pekan lalu menunjukan meski memiliki kondisi jalur yang mulus, pada malam hari tol tersebut rawan.

Deddy mengatakan fasilitas-fasilitas pendukung sangat dibutuhkan pengguna tol demi meminimalisir kecelakaan. “Bisa disimpulkan bahwa tol sepanjang 110 km ini masih kekurangan rambu lalu lintas dan JPU,” katanya.

Advertisement

6 Gerbang

Tol Cipali memiliki 6 pintu gerbang keluar yakni Cikopo, Subang, Cikedung, Kertajati, Palimanan, dan Sumberjaya dengan jarak antar gerbang berkisar 20 km.

Selain soal rambu, dia juga mengkritik soal jumlah JPU yang masih terbatas. Akibatnya, banyak terjadi kecelakaan. “Saya sengaja pulang malam lewat sana untuk lihat langsung ketersediaan JPU. Tapi kalau mudik pasti terang karena rame-rame,” katanya.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Deddy Taufik mengatakan, dari hasil identifikasi lapangan, puluhan titik kemacetan akan masih menjadi hambatan lalu lintas mudik 2015. Deddy mencatat di Pantura saja ada 22 titik dari mulai Jomin, Purwakarta sampai Pejagan, Indramayu, sementara di jalur tengah ada 20 titik dan Selatan 19 titik.

Meski sudah ada Tol Cipali, skenario mengalihkan kendaraan ke jalur alternatif dari Cikampek bisa dilakukan jika antrean kendaraan di tol sudah memasuki KM 67 atau Simpang Susun Dawuan, Cikampek. Selain ke jalur Sadang, kendaraan sebagian dialirkan ke jalur tengah melalui Cileunyi dan Sumedang.

Jangan Khawatir

Advertisement

Kepala Dinas Bina Marga Jabar, M Guntoro, mengatakan, kondisi sejumlah jalur utama dipakai menjadi ruas arus mudik dan balik Lebaran kondisinya tak perlu dikhawatirkan. Menurutnya, perbaikan saat ini sudah berjalan, baik di Pantura, jalur tengah, maupun selatan. Untuk jalur tengah, antara Bandung-Cirebon, yang menjadi persoalan menurutnya telah menyelesaikan proses perbaikan antara Cirebon-Kadipaten.

Selanjutnya, saat ini pihaknya tengah fokus menuntaskan perbaikan antara Kadipaten-Bandung yang kerusakan jalannya cukup mendominasi. “Dari panjang jalan sekitar 60 Km itu, kerusakannya tersebar. Kalau ditotal, sekitar 3 Km. Tapi kami optimistis ini bisa selesai,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif