Jatim
Senin, 6 Juli 2015 - 11:05 WIB

NASIHAT LEBARAN : Inilah Nasihat Lebaran “Seorang Nenek kepada Cucunya”

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nasihat Lebaran (Istimewa/FB YudhaWahyu I)

Nasihat Lebaran ini mengingatkan agar tradisi mudik Lebaran tak kehilangan makna sesungguhnya.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Lebaran selalu disambut penuh ingar bingar di negeri ini. Mal, pasar, dan pusat-pusat perbelanjaan disesaki pengunjung. Jalan-jalan macet hingga adu gengsi status sosial dan kesuksesan tumpah ruah d kampung halaman.

Advertisement

Nah, soal pamer kekayaan dan kesuksesan para pemudik ini sepertinya bukanlah fenomena baru. Banyak para pemudik yang unjuk keberhasilan di kampung halaman dengan berbagai cara, mulai mengendarai motor atau mobil baru hingga pamer perhiasan dan jabatan barunya. Fenomena ini pun mendapatkan sindiran sejumlah netizen.

Pantauan Madiun Pos, menjelang Lebaran ada beberapa foto meme lucu dan “nylekit” yang tersebar di media sosial. Salah satunya foto yang diposting pemilik akun Facebook Yudha Wahyu Indrata. Dalam foto postingannya itu, nampak seorang nenek tengah menasihati seorang bocah di sela-sela aktivitasnya membelah kayu bakar.

Nenek itu, dalam nasehatnya, mengatakan bahwa jika kelak telah dewasa jangan sekali-kali mudik ke kampung halaman dengan memerkan harta kekayaan hasil curian. Apalagi hasil mencuri uang negara alias korupsi. Nasehat ini menjadi sangat kontekstual dan terasa sekali pesan religiusnya.

Advertisement

“Eling Yo Le, nek wes gede…pas riyoyo muleh ndeso, ojok pamer ndonyo hasil nyolong. Opo maneh nyolong bandane negoro,” demikian tulisan di foto meme tersebut, Senin (6/7/2015).

Seperti diketahui, tradisi mudik Lebaran di negeri ini tak jarang menjadi ajang pamer kekayaan atau kesuksesan bagi sebagian masyarakat. Ada yang memamerkan kendaraan barunya, perhiasannya, dan kekayaan lainnya. Bagi mereka, pergi merantau lalu bisa kembali dengan kesuksesan adalah sebuah kebanggaan tersendiri.

Dan pengingat “nenek kepada cucunya” itu mungkin patut menjadi bahan renungan bersama agar kita tak kehilangan makna sesungguhnya dari mudik Lebaran, yakni silaturahmi dan saling memaafkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif