Jogja
Senin, 6 Juli 2015 - 04:20 WIB

MAKANAN BERBAHAYA : Daging Gelonggongan Dipasok Dari Luar DIY

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja)

Makanan berbahaya seperti daging gelonggongan dipasok dari luar DIY.

Harianjogja.com, BANTUL- Paguyuban pengusaha daging sapi terbesar di Bantul yang menyuplai daging ke berbagai pasar di DIY, Paguyuban Pengusaha Daging Sapi Segoroyoso (PPDSS), Pleret, Bantul mengungkapkan 50% daging sapi yang beredar di pasaran DIY tidak sehat.

Advertisement

Ketua PPDSS Ilham Akhmadi menyampaikan ciri-ciri daging tidak sehat tersebut antara lain berkadar air banyak, warnanya pucat, berbau mirip daging busuk dan biasanya tidak digantung. Namun Ilham membantah, praktek penggelonggongan sapi yang menjadi penyebab buruknya kualitas daging melibatkan para pemotong ternak di Bantul. (Baca Juga : MAKANAN BERBAHAYA : 50% Daging Sapi di Pasaran DIY Tak Sehat)

“Daging-daging gelonggongan itu dari luar, kalau dari Bantul saya berani jamin enggak melakukan itu [penggelonggongan sapi],” papar dia, Sabtu (4/7/2015)

Kondisi tersebut merugikan konsumen di Jogja terutama jelang Lebaran tahun ini, saat permintaan daging meningkat. Konsumen kata dia sering tertipu dengan daging berharga murah.

Advertisement

“Memang belinya murah tapi sebenarnya rugi. Misal ditimbang sekilo, karena daging gelonggongan berat sebenarnya hanya delapan atau enam ons, jadinya kan rugi,” lanjutnya.

Ditambahkannya, praktek peredaran daging tidak sehat itu sejatinya telah dilaporkan PPDSS ke pemerintah namun sampai sekarang belum ada tindakan nyata menangkal masuknya daging bermasalah ke DIY.

Sementara itu menghadapi Lebaran yang jatuh pertengahan bulan ini, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bantul mengklaim, pasokan daging di Bantul aman.

Advertisement

Kepala Seksi Pengembangan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Disperindagkop Bantul, Zanita Sri Andanawati mengatakan, Bantul memiliki pasokan daging hingga 30 ton selama H-4 hingga H+7 Lebaran.

“Kami sudah cek ke paguyuban-paguyuban pedagang daging dan rumah pemotongan hewan pasokan daging aman,” terang Zanita.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif