Jogja
Senin, 6 Juli 2015 - 12:22 WIB

LAYANAN KERETA API : Perubahan Pola Operasi Stasiun Tugu Ditunda

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Stasiun Tugu (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Layanan kereta api berupa kebijakan pola operasi jalanan diberlakukan untuk kenyamanan penumpang

Harianjogja.com, JOGJA—Rencana perubahan pola operasi pelayanan Stasiun Tugu Jogja dan Solo Balapan yang hanya melayani kereta api (KA) jarak jauh ditunda. (Baca Juga : PERUBAHAN ALUR DI STASIUN TUGU : Parkir Bakal Dipusatkan di Pintu Selatan)

Advertisement

Manager Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Jogja Gatut Sutiyatmoko mengatakan, rencana tersebut seharusnya mulai diberlakukan 7 Juli 2015. Namun, karena sampai saat ini belum ada izin dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, maka kebijakan tersebut belum bisa diberlakukan.

“Saat ini masih dilakukan kajian yang lebih mendalam terkait dampak yang timbul. Jangan sampai membuat operasional angkutan Lebaran 2015 terganggu,” ungkap dia ketika dihubungi Harianjogja.com, Minggu (5/7/2015).

Advertisement

“Saat ini masih dilakukan kajian yang lebih mendalam terkait dampak yang timbul. Jangan sampai membuat operasional angkutan Lebaran 2015 terganggu,” ungkap dia ketika dihubungi Harianjogja.com, Minggu (5/7/2015).

Awalnya direncanakan, pada 7 Juli, Stasiun Tugu Jogja dan Stasiun Solo Balapan hanya melayani KA jarak jauh, sedangkan Stasiun Lempuyangan hanya melayani KA lokal. Jika nanti disetujui, kemungkinan besar akan mulai diberlakukan setelah Lebaran 2015. Pasalnya, saat ini PT KAI tengah konsentrasi pada operasional angkutan Lebaran.

Setelah kebijakan disetujui, sebelum diberlakukan akan ada sosialisasi terlebih dulu kepada masyarakat. Kemudian, akan ada masa transisi selama 90 hari. Lama masa transisi 90 hari karena mengikuti aturan penjualan tiket yang bisa dilayani 90 hari sebelum keberangkatan. Setelah penghentian penjualan tiket, maka aturan itu bisa diberlakukan.

Advertisement

Ia menjelaskan, kebijakan tersebut ingin diberlakukan untuk kenyamanan penumpang. Aturan tersebut diharapkan bisa mengurangi tumpukan penumpang terutama di Stasiun Lempuyangan. Menurutnya, tumpukan penumpang kadang membuat penumpang sampai ketinggalan KA. Dibandingkan Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan lebih sempit sehingga jika penumpang menumpuk akan mengurangi kenyamanan.

Mengurangi Kepadatan
Jika dipisah, ia yakin kebijakan tersebut bisa mengurangi kepadatan hingga 50%.

“Perbandingan antara penumpang jarak jauh dan lokal tidak terlalu banyak. Misalnya saja 60 persen penumpang jarak jauh, 40 persen penumpang lokal,” ujar dia.

Advertisement

Setiap hari, lanjut Gatut, ada sekitar 6.000 hingga 7.000 penumpang di Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan. Saat peak season, menurutnya, dalam sehari ada sekitar 15.000 penumpang di Stasiun Tugu sementara, di Stasiun Lempuyangan bisa mencapai 10.000 orang.

“Selain itu, penundaan juga dilakukan untuk rencana perpanjangan relasi KA Prameks Solo Jebres-Prembun PP,” ujar dia.

Untuk angkutan Lebaran 2015, Executive Vice President PT KAI Daop 6 Jogja Wiwik Widayanti sempat mengatakan, jumlah lokomotif yang disediakan di wilayah Daop 6 Jogja sebanyak 36 lokomotif untuk melayani 98 perjalanan kereta reguler serta 12 kereta tambahan. Menurut dia, semua lokomotif sudah menjalani pemeriksaan di Balai Yasa Jogja. Sementara, untuk petugas, baik masinis, asisten masinis, pengatur perjalanan kereta api (PPKA), maupun penjaga jalur perlintasan (PJL) sudah dilakukan tes kesehatan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif