News
Senin, 6 Juli 2015 - 16:00 WIB

KRISIS UTANG YUNANI : Pasar Eropa-Asia Berkontraksi, Kreditur Mengalah Setelah Referendum Yunani

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Demonstran anti pengetatan keuangan Yunani membakar selembar uang euro di luar Kantor Perwakilan Uni Eropa, Athena, Yunani, Minggu (18/6/2015). (JIBI/Solopos/Reuters/Alkis Konstantinidis)

Krisis utang Yunani memasuki babak baru dengan hasil referendum menilak tawaran kreditur.

Solopos.com, SINGAPURA — Pasar berkontraksi dengan hasil referendum Yunani. Masyarakat Negeri Para Dewa menolak tawaran yang diberikan oleh para kreditur. Sementara Zona Euro bersiap dengan proposal yang akan diberikan Athena.

Advertisement

Euro Stoxx 50 Index yang berakhir pada September tergelincir 3,1% menjadi 3.328 pada pukul 07.05 waktu London. Sementara FTSE MIB Italia turun 2,4%, PSI 20 Index Portugal merosot 1,8%, dan IBEX Spanyol tergelincir 1,3%. Adapun bursa saham Athena telah ditutup sejak 29 Juni sebagai bagian dari kontrol modal. Sedangkan indeks Stoxx Europe 600 melandai 1% menjadi 379,71 pada pukul 08.39 waktu setempat.

Tidak jauh berbeda, Indeks MSCI Asia Pacific turun 2,4% menjadi 142,94 pada pukul 13.24 waktu Hong Kong dan merupakan penurunan yang terbesar sejak Februari 2014. Kemudian, Indeks S&P/ASX 200 Australia merosot 1,4%.

Advertisement

Tidak jauh berbeda, Indeks MSCI Asia Pacific turun 2,4% menjadi 142,94 pada pukul 13.24 waktu Hong Kong dan merupakan penurunan yang terbesar sejak Februari 2014. Kemudian, Indeks S&P/ASX 200 Australia merosot 1,4%.

Adapun, indeks Kospi Korea Selatan melandai 2,2%, Taiex Taiwan melemah 1,1%, dan NZX 50 Index melorot 1,1%. Kemudian Straits time Index Singapura anjlok 0,9%. Sedangkan Hang Seng Index Hong Kong tenggelam 4,2%. “Ada berbagai macam hasil tak terduga,” kata Head of Private Wealth Research Craigs Investment Partners Ltd. Mark Lister.

Dia menambahkan, menangnya pemilih “tidak” dengan mutlak sangat mengejutkan. Hal ini memberikan risiko sentimen yang sangat negatif. Terutama ketika melihat apa yang terjadi dengan perkembangan China.

Advertisement

Menanggapi hasil referendum, Alexis Tsipras memuji keberanian masyarakatnya. Namun, dia mengatakan pemerintah siap kembali melakukan negosiasi dengan para krediturnya dan berusaha membuka bank-bank yang ditutup pada pekan lalu.

Menurutnya, mandat yang diberikan oleh masyarakat kepadanya pada Januari silam adalah untuk memberikan solusi yang layak daripada berbenturan dengan para partnernya. “Memperkuat posisi negosiasi,” tambahnya.

Terkait pernyataan perdana menteri, para pejabat Zona Euro memberikan kebebasan bagi pemerintah Athena untuk melakukan apa pun selanjutnya. Kanselir Jerman Angela Merkel segera bertemu dengan Presiden Prancis Francois Hollande untuk memetakan jalan ke depan bagi Yunani.

Advertisement

Berdasarkan salah seorang pejabat pemerintah Zona Euro, saat ini pemerintah blok bermata uang tunggal sedang menunggu proposal yang ditawarkan oleh Tsipras agar Yunani tetap menjadi bagian dari blok 19 negara tersebut. Pendekatan yang akan dilakukan adalah sedikit mengalah terhadap Athena.

“Pemerintah Athena harus memberi tahu ke negara [Zona] Euro lain bagaimana caranya menstabilkan negara dan mencari jawaban mengatasi masalah mereka,” kata Perdana Menteri Finlandia Juha Sipilia. Menanggapi rencana perdana menteri, Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis dalam blognya mengatakan mundur dari jabatannya sebagai menteri.

Sementara itu, hari ini bank-bank di Yunani masih tutup dan kontrol modal masih diberlakukan oleh pemerintah. Masyarakat hanya dapat menarik uang tunainya senilai 60 euro per hari.

Advertisement

Adapun, untuk menyelamatkan sistem perbankan Yunani, hari ini, Senin (6/7/2015) Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) akan mengadakan pertemuan. Membahas dana dana bantuan likuditias darurat bagi bank-bank Athena.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif