News
Senin, 6 Juli 2015 - 17:30 WIB

IBU GERGAJI ANAK : GT Dianiaya Sejak Bayi, Diusir karena Tak Menyiram Tanaman

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ibu gergaji anak di Cipulir Permai, Jakarta Selatan, diduga melakukan penganiayaan sejak lama.

Solopos.com, JAKARTA — Geiska Tristan (GT), 12, bocah yang diduga digergaji ibu kandungnya, Sharon Rose Lease Prabowo, ternyata telah mengalami penganiayaan sejak dilahirkan atau bayi. Pengakuan itu dilontarkan oleh pembantu rumah tangga (PRT) yang bekerja di rumah Sharon.

Advertisement

“Lahirnya saya lihat. Saya lihat bayinya dipukulin, dicubit,” kata wanita berinisial Y kepada Okezone di Jl. Cipulir Permai Blok W, Grogol Selatan, Senin (6/7/2015).

Y melihat keberadaan GT seperti tak diinginkan oleh keluarga Sharon Rose Lease Prabowo. Pasalnya, GT kerap di-bully dibandingjab saudaranya yang lain. “Dia kayak anak yang enggak diterima di keluarganya. Galak banget ibunya, seram saya lihatnya,” ungkap Y.

Sementara itu, ayah GT yang tidak diketahui identitasnya itu tidak pernah melihat atau memperhatikan anaknya di rumah Sharon. Oleh karena itu, Sharon kerap mem-bully GT akibat kekesalannya terhadap ayah GT.

Advertisement

“Bapaknya enggak di sini, enggak tahu di mana. Enggak tanggung jawab kali jadi anaknya dikasarin gitu,” simpulnya.

Selain itu, beredar informasi lain bahwa Sharon juga telah mengusir GT lantaran tidak mau menyiram tanaman di pekarangan rumah. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Fathimah, seorang perempuan yang menampung GT. Ia mengatakan GT diusir ibunya, bukan kabur dari rumah.

“Dia diusir dari rumahnya, mamanya yang ngusir kata GT,” ungkap ibu dari teman GT bernama Fadli itu kepada Okezone, di Jl. Cipulir Permai Blok W, Grogol Selatan, Senin (6/7/2015).

Advertisement

GT, tutur Fathimah, datang ke rumahnya dengan luka lebam di wajah dan terdapat baret yang masih merah di bagian paha. Anak kedua dari Sharon itu menangis dengan raut wajah ketakutan saat bertandang ke rumah Fathimah. “Menangis, dia ketakutan, minta tolong sama saya,” jelasnya.

Bocah 12 tahun itu kemudian meminta izin kepada Fathimah untuk tinggal di rumahnya karena ketakutan dengan ibu kandungnya sendiri yang kerap berlaku kasar terhadapnya. “Dia minta tinggal di rumah saya, enggak mau pulang, akhirnya saya hubungi KPAI,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif