News
Senin, 6 Juli 2015 - 18:15 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Begini Upaya Pemerintah Stabilkan Harga Jelang Lebaran 2015

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Perdagangan Rahmat Gobel (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran dikendalikan pemerintah dengan berbagai upaya.

Solopos.com, JAKARTA — Menjelang Lebaran 2015, Pemerintah terus melakukan upaya pengendalian harga bahan kebutuhan pokok agar tetap terjangkau oleh seluruh masyarakat.

Advertisement

Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, mengatakan pemerintah terus berupaya mengendalikan harga bahan kebutuhan pokok di pasar, agar tetap terjangkau. Apalagi, tingginya permintaan bahan kebutuhan pokok menjelang Idulfitri kerap membuat harganya terdongkrak.

“Pemerintah memiliki Perpres No. 71/2015 yang dapat digunakan sebagai landasan dalam mengontrol harga, dan ekspor-impor,” katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/7/2015).

Gobel menuturkan kementerian juga terus meningkatkan koordinasi dengan produsen dan pengusaha bahan kebutuhan pokok.

Advertisement

Koordinasi tersebut dilakukan untuk menagih komitmen dalam upaya menjamin distribusi bahan kebutuhan pokok di masyarakat berjalan dengan baik.

Menurut dia, pemerintah juga terus memperluas akses masyarakat untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah melalui operasi pasar, dan pasar murah.

Selain itu, sistem informasi harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok di pasar juga menjadi instrumen yang digunakan pemerintah dalam menjaga harga di pasar.

Advertisement

“Untuk mengurangi disparitas harga, kami lakukan kerja sama antarkementerian untuk mengintensifkan perdagangan antar-pulau, dengan memanfaatkan sarana distribusi pasar rakyat dan pasar modern,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Gobel memastikan pasokan bahan kebutuhan pokok di seluruh Indonesia saat ini mencukupi, karena dapat memenuhi kebutuhan hingga lima bulan ke depan.

Harga kebutuhan pokok pun terus stabil dan cenderung menurun. Produk gula, tepung terigu, kedelai lokal dan impor, cabai rawit merah hanya naik 0,2%. Kemudian harga beras, minyak goreng, daging, ayam ras, cabe merah, bawang putih, bawang merah, dan telur ayam ras cenderung turun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif