News
Senin, 6 Juli 2015 - 07:10 WIB

EKONOMI INDONESIA : Ini Saran SBY untuk Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SBY dan Jokowi (Detik)

Ekonomi Indonesia lesu. Presiden ke-6 SBY memberi saran kepada Presiden ke-7 Jokowi untuk mengatasi masalah ekonomi.

Solopos.com, JAKARTA — Ekonomi Indonesia memasuki semester II tahun ini belum membaik. Perekonomian Indonesia dibayangi kelesuan di saat pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla belum genap berusia satu tahun. Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan tips dan trik kepada Jokowi untuk membawa bangsa ini keluar dari masalah lesunya perekonomian.

Advertisement

Hal yang harus dilakukan Jokowi saat ini, kata SBY, adalah memberikan penjelasan kepada masyarakat termasuk pengusaha dalam dan luar negeri tentang kebijakan yang akan diambil.

“Pak Jokowi sekarang bisa jelaskan ke kita semua pada dunia usaha market dalam dan luar negeri. Oke ada masalah perekonomian, tapi inilah solusi kami, policy responds namanya, ada solusi dan dijalankan,” kata SBY kepada wartawan di JCC, Senayan, Jakarta, seusai menghadiri Rapimnas Partai Demokrat, Minggu (5/7/2015) sebagaimana dikutip dari Detik.

SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu yakin bila kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah itu disampaikan sendiri oleh Presiden Jokowi, maka akan mendapat respons positif dari pasar.

Advertisement

“Pasar akan respons dengan baik, dunia akan respons dengan baik. Partai Demokrat berpendapat begitu, waktunya masih ada, dan kita dukung langkah-langkah seperti itu,” kata SBY.

Sebelumnya Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan bahwa meski perekonomian tengah lesu, pemerintah tidak merevisi target pertumbuhan ekonomi 7% dalam tiga tahun. Karena pertumbuhan ekonomi 7% bisa mendorong lapangan pekerjaan dan berkurangnya kemiskinan.

“Tentu. Ambisi dan cita-cita besar memang harus begitu. Kenapa? Dengan kita bisa mencapai pertumbuhan yang tinggi, maka kita bisa menciptakan lapangan kerja,” kata Sofyan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (2/7/2015).

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : EKONOMI INDONESIA
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif