News
Senin, 6 Juli 2015 - 10:45 WIB

BURSA SAHAM : IHSG Merosot Tajam, Saham Big Cap Dominasi Zona Merah

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bursa Efek Indonesia (JIBI/dok)

Bursa saham mencatat IHSG mengalami penurunan tajam pagi ini.

Solopos.com, SOLO – Indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung melemah signfikan pada Senin (6/7/2015), merosot bersama indeks bursa Asia lain setelah rakyat Yunani menolak persyaratan bail out dari negara Eropa.

Advertisement

IHSG hari ini dibuka merosot 0,74% ke level 4.946,10 kemudian bergerak ke level 4.952,91 pada pukul 09.10 WIB atau lebih rendah 0,60% dari level penutupan kemarin.

Saham big cap mendominasi zona merah. Tekanan terbesar muncul dari pelemahan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 6,43 poin dan pelemahan 4,42 poin pada saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Advertisement

Saham big cap mendominasi zona merah. Tekanan terbesar muncul dari pelemahan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 6,43 poin dan pelemahan 4,42 poin pada saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Dari 514 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 6 saham menguat, 109 saham melemah, dan 399 saham stagnan.

Beberapa saham yang masih bergerak di zona hijau adalah PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Advertisement

Indeks Bisnis27 hari ini dibuka melemah 1,05% ke level 419,00 kemudian tertekan 0,81% ke level 420,02 pada pukul 09.11 WIB.

Seperti diketahui indeks bursa-bursa di Asia, kecuali China, bergerak di zona merah, sebagai reaksi hasil referendum Yunani yang digelar Minggu.

Sebanyak 61% rakyat Yunani menolak persyaratan dana talangan dari kreditor dalam referendum tersebut. Euro sampai pukul 09.22 WIB masih melemah 0,62% ke 1,1045 terhadap dolar AS.

Advertisement

Saham-saham penghambat IHSG pada awal perdagangan:

BBRI -2,31%
UNVR -1,33%
BMRI -1,72%
ASII -1,06%

Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:

LPKR +1,66%
BRMS +1,12%
ARTI +1,06%
LPIN +7,91%

Sumber: Bloomberg

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif