News
Minggu, 5 Juli 2015 - 01:45 WIB

Tengkorak Manusia Ditemukan di Bali, Diduga Korban G30S/PKI

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tengkorak manusia (Dok)

Tengkorak manusia dan tulang belulang ditemukan di sumur Desa Baluk, Jembrana, Bali.

Solopos.com, DENPASAR  – Warga Desa Baluk, Kabupaten Jembrana, Bali, menemukan tengkoran dan tulang belulang manusia saat membuat sumur.

Advertisement

Diduga lima tengkorang itu sebagai korban peristiwa G30S/PKI tahun 1965.

“Ada informasi, sumur itu sudah ada sejak lama, yang dulunya digunakan untuk membuang jenazah korban G30S/PKI. Saya menggalinya lagi, setelah ada petunjuk dari ‘orang pintar’, agar tidak timbul masalah gaib,” kata Wayan Nantrem, pemilik kebun, sekaligus yang berinisiatif menggali sumur tersebut, di Negara, Bali, Sabtu (4/7/2015) sebagaimana dikutip dari Antara dan Okezone.

Ia mengatakan, saat penggalian dimulai Jumat (3/7) sore, ditemukan lima tengkorak kepala manusia pada kedalaman 9,5 meter. Menurutnya, dari cerita yang berkembang di masyarakat, setelah digunakan untuk membuang korban G30S/PKI, sumur tersebut ditimbun sehingga tidak diketahui posisinya.

Advertisement

“Saya menggali tepat di sumur tersebut juga atas petunjuk orang pintar. Tulang manusia yang ditemukan langsung saya bungkus dengan kain putih,” ujar warga Dusun Anyar, Desa Baluk ini.

Ia mengaku, selama ini sering sakit-sakitan dan tidak kunjung sembuh meskipun sudah berobat kemana-mana. Setelah mendapatkan petunjuk dari “orang pintar”, ia bertanya kepada orang lanjut usia di kampungnya, untuk menanyakan kebenaran kebun miliknya pernah digunakan untuk membuang jenazah korban G30S/PKI.

“Mereka membenarkan, bahkan salah satunya mengaku melihat langsung pembuangan jenazah tersebut. Karena sudah puluhan tahun, posisi sumur tidak langsung saya temukan. Baru setelah penggalian ke empat, tepat di sumur tersebut,” ujarnya.

Advertisement

Mendapatkan laporan temuan tengkorak manusia ini, Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Harry Hariadi langsung menuju ke lokasi, dengan membawa tim identifikasi. Dari identifikasi yang dilakukan di ruang jenazah RSU Negara, identitas kelima tengkorak tersebut tidak diketahui, namun dipastikan orang dewasa.

Setelah sesaat berada di RSU Negara, kepolisian kembali menyerahkan tengkorak manusia tersebut kepada dusun adat setempat, untuk diaben (kremasi).

“Sudah kami serahkan kembali ke adat untuk diurus sebagaimana mestinya. Rencananya tengkorak tersebut akan diaben oleh warga serta pemilik tanah,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Gusti Made Sudarma Putra.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif