Sport
Minggu, 5 Juli 2015 - 08:15 WIB

PIALA POLDA JATENG : Kronologi Kerusuhan PSIS Semarang Vs Persis Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aparat kepolisian mengamankan suporter Persis Solo yang terlibat kerusuhan dalam pertandiangan final Piala Kapolda Jawa Tengah 2015 antara PSIS melawan Persis di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (4/7/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Piala Polda Jateng babak final PSIS Semarang Vs Persis Solo berakhir rusuh.

Solopos.com, SEMARANG — Laga final leg pertama Piala Kapolda Jawa Tengah 2015 antara kesebelasan PSIS Semarang dan Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (4/7/2015) malam, berlangsung rusuh. Kerusuhan berlangsung hingga Minggu (7/5/20150 dini hari.

Advertisement

Kerusuhan berbuntut pada aksi sweeping kendaraan pelat AD di Semarang. Hingga Minggu pukul 2.30 WIB, seratusan anggota Pasoepati masih tertahan di Semarang.

Berikut kronologi kerusuhan PSIS Vs Persis Solo:

Advertisement

Berikut kronologi kerusuhan PSIS Vs Persis Solo:

Pada menit ke-26 kedudukan 1-0 untuk keungulan kesebelasan tuan rumah PSIS Semarang. Gol Mahasa Jenar julukan PSIS dihasilkan melalui sundulan kepala Johan Yoga setelah menerima umpan dari Welly Sinaga dari sebelah kiri kipper Persis Agung Prasetyo.

Bersamaan dengan itu,  antara suporter Pasoepati Solo dengan pendukung PSIS yang berada di tribun sebelah barat terjadi kericuhan

Advertisement

Kedua belah pihak saling lempar botol minuman berisi air mineral dan petasan, dan paving blok. Adanya aksi lempar itu membuat para penonton VIP yang berada di tengah suporter Persis dan PSIS berlarian menyelamatkan diri ke luar stadion.

Beberapa wartawan yang duduk di bangku depan tribun VIP ikut terkena lemparan petasan dan paving blok sehingga mengalami luka. Mereka adalah Hernawan dari Kantor Berita Antara pada kaki kiri terkena petasan dan Baskoro dari Radar Semarang bagian lengan kanan terkena lemparan paving blok.

Kericuhan kemudian melebar antara suporter yang berada di tribune sebelah utara. Serta penonton dari luar stadion melampiri benda tumpul ke dalam lapangan.

Advertisement

Asisten wasit Sutikno terkena lemparan banda tumpul pada bagian belakang kepala, sehingga sempat tergelatak di pinggir lapangan. Seorang polisi hidungnya berdarah terkena lemparan batu.

Untuk menghindari terkena lemparan benda keras dan petasan, ratusan penonton berhamburan menyelamatkan diri masuk ke dalam lapangan.

Imbauan aparat kepolisian supaya kedua belah suporter untuk menghentikan aksi lempar tidak digubris. Kendaraan water canon menyemprotkan air ke arah kerumunan penonton.

Advertisement

Polisi juga menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan penonton yang berada di luar standion. “Karena kondisi tidak memungkinan, maka pertandingan hari ini [Sabtu malam] dihentikan dan ditunda menunggu jadwal,” kata Kepala Bagian Operasional Polrestabes Semarang AKBP Wawan Kurniawan.

Penghentian pertandingan ini setelah aparat keamanan melakukan perundingan dengan pengawas pertandingan Budi Irianto serta manager PSIS dan Persis. Setelah adanya penghentikan pertandingan para pemain PSIS dan Persis Solo yang duduk-duduk di lapangan kemudian beranjak ke luar masuk ke ruang ganti.

Minggu (5/7/2015) sekitar pukul 00.00 WIB, pemain Persis dievakuasi dengan pengawalan ketat dari polisi.

Minggu dini hari juga terjadi aksi sweeping pelat AD, seratusan suporter Solo tertahan di Semarang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif