Sport
Minggu, 5 Juli 2015 - 18:50 WIB

PIALA POLDA JATENG 2015 : Setelah Kerusuhan, Kelanjutan PSIS Vs Persis Belum Ada Kepastian

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suporter Persis Solo, Pasoepati, menyalakan flare demi mendukung Laskar Samber Nyawa di Stadion Manahan, Solo, Minggu (14/6/2015). (Dok/JIBI/Solopos)

Piala Polda Jateng 2015 babak final antara Persis melawan PSIS diwarnai kerusuhan. 
Solopos.com, SEMARANG-Kelanjutan laga final turnamen Piala Polda Jateng 2015 antara kesebelasan PSIS Semarang melawan Persis Solo yang berlangsung rusuh Sabtu (4/7/2015) malam belum ada kepastian.

Ketua Tim Operator Turnamen Piala Polda Jateng Aam Ichwan mengatakan untuk sementara cooling down tidak ada pertandingan lanjutan PSIS dan Persis.

Advertisement

”Jadi cooling down dulu, biar tensi panas pendukung kedua kesebelasan turun dulu,” katanya ketika dihubungi solopos.com di Semarang, Minggu (5/7/2015).

Seperti diberitakan laga final lega pertama turnamen Piala Polda Jateng antara kesebelasan tuan rumah PSIS Semarang melawan Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu malam berlangsung rusuh.

Suporter kedua kesebelasan terlibat saling lempar petasan dan benda tumpul, sehingga mengakibatkan puluhan penonton mengalami luka. Akibatnya pertandingan terpaksa dihentikan pada menit ke-26 saat kedudukan 1-0 untuk keunggulan PSIS.

Advertisement

Aam lebih lanjut menyatakan untuk membahas kelanjutan pertandingan final turnamen Piala Polda Jateng pihaknya akan segera melakukan rapat dengan manajemen PSIS dan Persis, Polda Jateng, dan panitia pelaksana (panpel) pertandingan. ”Kami akan mengadakan rapat kalau tidak besok Senin ya Selesa,” ujarnya.

Dalam rapat, sambung dia, nantinya akan diputusan pertandingan final PSIS dan Persis akan dilanjutan atau dianggap sudah selesai untuk kemenangan PSIS atau kemungkinan lain.
”Jadi tunggu saja hasil rapat karena berbagai kemungkinan bisa terjadi tergantung keputusan peserta rapat,” tandas manajer Persip Pekalongan ini.

Menanggapi terjadinya kerusuhan antarsuporter, Aam mengatakan karena kapasitas standion yang terbatas sehingga tidak bisa menampung penonton dalam jumlah besar, terutama kehadiran suporter Persis yang mencapai 2.000 orang lebih.
Kondisi ini menyebabkan penempatan suporter dari Solo tidak bisa terpusat di tribune barat B sesuai rencana, sebagai ada yang bercampur dengan suporter PSIS.

Advertisement

”Penonton sudah dilarang membawa petasan ke dalam stadion, pihak keamanan juga sudah melakukan rasia, tapi masih bisa lolos. Kejadian ini menjadi pelajaran bersama,” ungkap Aam.
Sementara itu, Ketua Panpel PSIS Pujiyanto mengungkapkan kelanjutan pertandingan masih menunggu keputusan dari operator turnamen Piala Polda Jateng.

”Kami hanya menunggu keputusan operator akan dilanjutkan atau tidak,” ujar dia.
Selaku panpel, lanjut dia, sudah melakukan persiapan dan mengantisipasi membeludaknya pertandingan final dengan menambah personel keamanan Polri. Personel keamanan Polri ditambah menjadi 300 personel dari pengamanan pada pertandingan sebelumnya hanya 200 personel.

”Antusias penonton pada laga final ternyata luar biasa, termasuk dari Solo dari kuota tiket sebanyak 2.000 tempat duduk yang datang lebih,” kata Pujianto.

Sebelum pertandingan imbuh dia, aparat keamanan sudah melakukan penggeledahan barang bawaan penonton dan menemukan minuman keras dalam kemasan plastik dan botol.
”Bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kerusuhan itu, hanya korban luka-luka terkena lemparan petasan dan benda tumpul,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif