News
Minggu, 5 Juli 2015 - 13:50 WIB

KEBUTUHAN LISTIK : Presiden Jokowi Targetkan Rasio Elektrifikasi 97%

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi listrik (Dok/JIBI/Solopos)

Kebutuhan listrik mendapat perhatian serius dari Presiden Jokowi.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menargetkan rasio elektrifikasi mencapai 97% dari jumlah rumah tangga di Indonesia sampai dengan akhir tahun 2019 dan 99% pada tahun 2020.

Advertisement

Target itu disampaikan pada acara peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Unit V dan Groundbreaking PLTP Ulubelu Unit III dan IV di Garut, Jawa Barat, Minggu (5/7/2015).

Siaran pers Tim Komunikasi Presiden menyebutkan, pemerintah berupaya menyediakan energi listrik secara berkesinambungan sesuai dengan tingkat pertumbuhan permintaannya.

“Dalam kurun waktu lima tahun [2015-2019], kita akan membangun pembangkit 35.000 MW dan saya putuskan hingga akhir tahun 2015 harus diselesaikan sekitar 3.793 MW,” kata Presiden.

Advertisement

Energi panas bumi sebagai salah satu sumber energi terbarukan dengan sumber berlimpah, bersih dan ramah lingkungan. Potensi panas bumi dunia 40% berada di Indonesia tersebar di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua.

Namun selama ini masih mengandalkan energi fosil mencapai 95% dari bauran energi nasional, dimana 47% di antaranya merupakan minyak bumi, 24% berasal dari gas bumi, dan 24% dari batubara. Sedangkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) baru mencapai sekitar 5%.

Jokowi konsern terhadap energi baru terbarukan terutama pemanfaatan energi panas bumi. Ke depan, Kebijakan Energi Nasional menargetkan pemanfaatan energi baru terbarukan meningkat menjadi 23% pada tahun 2025.

Advertisement

Bangsa Indonesia harus melepaskan diri dari ketergantungan pada sumber energi fosil, dan memanfaakan sumberdaya alam Indonesia yang berlimpah secara berkelanjutan.

Jenis sumber energi terbarukan yang dimiliki Indonesia cukup banyak, mulai dari biofuel, biomassa , panas bumi, air, angin, matahari, gelombang laut sampai dengan energi pasang surut air laut. Jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik diyakini dapat menggantikan energi fosil yang semakin terbatas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif