Jatim
Sabtu, 4 Juli 2015 - 13:05 WIB

SANTRI PAMEKASAN : Layak Ditiru, Inilah Cara Santri Pamekasan Isi Ramadan

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Santri Pamekasan memiliki cara yang sangat positif untuk mengisi Liburan Ramadan.

Madiunpos.com, PAMEKASAN – Sebagian pelajar, santri dan mahasiswa di Pulau Garam, Madura, Jawa Timur, memanfaatkan liburan sekolah pada bulan suci Ramadhan kali ini dengan mendalami ilmu astronomi.

Advertisement

“Tujuannya agar tercipta kader ummat yang memiliki wawasan dan keahlian dalam ilmu astronomi,” kata ketua panitia pelaksana kegiatan itu, Zainal Abdin kepada AntaraJatim di Pamekasan, Sabtu (4/7/2015) pagi.

Kegiatan yang melibatkan Zainal itu digelar Komunitas Pelajar Astronomi (Kompas) Kabupaten Pamekasan. Pada bulan Ramadhan kali ini, komunitas pelajar, mahasiswa dan santri dari berbagai pondok pesantren se-Madura ini, mengisi waktu libur mereka dengan menggelar “Diklat Penentuan Awal Bulan Metode Ephimeris Program Mic Exel 2007”.

Advertisement

Kegiatan yang melibatkan Zainal itu digelar Komunitas Pelajar Astronomi (Kompas) Kabupaten Pamekasan. Pada bulan Ramadhan kali ini, komunitas pelajar, mahasiswa dan santri dari berbagai pondok pesantren se-Madura ini, mengisi waktu libur mereka dengan menggelar “Diklat Penentuan Awal Bulan Metode Ephimeris Program Mic Exel 2007”.

Astronomi merupakan cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit, (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi), serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer bumi.

Konon, cabang ilmu pengetahuan ini tergolong tertua, dan telah ada sejak era prasejarah. Akan tetapi, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan teleskop.

Advertisement

“Jadi, hari ini merupakan hari terakhir,” katanya.

Komunitas Pelajar Astronomi (Kompas) ini merupakan kumpulan pelajar, mahasiswa dan santri yang ada di Pulau Garam, Madura, Jawa Timur, yang memiliki keinginan kuat untuk mendalami ilmu-ilmu benda langit tersebut.

Menurut Zainal Abidin, materi pelatihan sengaja ditekankan pada pola penentuan awal bulan melalui metode ephimeris, karena jenis metode tersebut yang dianggap sangat membantu dalam menentukan awal dan akhir bulan, dan juga sangat membantu dalam melakukan rukyatul hilal.

Advertisement

Metode ephemeris ini merupakan metode yang perhitungannya dengan menggunakan data matahari dan data bulan yang disajikan setiap jam.

Selain itu, ada juga metode yang disebut “Jean Meeus” yakni metode perhitungan awal bulan dengan menggunakan data tempat (lintang tempat (LT), bujur tempat (BT), dan ketinggian tempat dari permukaan air laut (TT = dalam satuan meter) serta waktu Matahari terbenam (SS) bagi tempat) dan data tanggal (menurut waktu hakiki).

Kegiatan kajian ilmu astronomi ini, juga terselenggara berkat kerja sama dengan Badan Hisab dan Rukyat Kantor Kementerian Agama dan Fakultas Jurusan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif