Soloraya
Sabtu, 4 Juli 2015 - 04:50 WIB

PILKADA SOLO 2015 : FKMPH Sinyalir Anung-Fajri Jadi Calon Boneka

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anung Indro Susanto (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Pilkada Solo 2015 Forum Komunikasi Mahasiswa Peduli Hukum (FKMPH) menduga adanya calon boneka.

Solopos.com, SOLO--Forum Komunikasi Mahasiswa Peduli Hukum (FKMPH) Kota Solo mensinyalir pertarungan head-to-head antara pasangan calon wali kota (cawali)-calon wakil wali kota (cawawali) petahana dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan pasangan cawali-cawawali Anung Indro Susanto dan Muhammad Fajri dari Koalisi Solo Bersama (KSB) akan menjadi dagelan politik.

Advertisement

FKMPH mengendus pasangan Anung-Fajri bermain mata dengan pasangan F.X. Hadi Rudyatmo (Rudy)-Achmad Purnomo. Aktivis FKMPH Kota Solo, Cahyo Handoko, saat dihubungi solopos.com, Jumat (3/7/2015), mengatakan penilaian itu didasarkan pada analisis data di lapangan yang dikompilasi dengan informasi yang diterima FKMPH. Cahyo menyebut FKMPH merupakan gabungan mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Dia mengatakan seolah-olah ada persaingan atau rivalitas antara Anung dan Rudy tetapi sebenarnya mereka masih bertemu dan bermain tenis bersama. Dia menilai hubungan tersebut tidak wajar sehingga muncul kecurigaan cawali Anung yang ditetapkan KSB merupakan calon boneka. Munculnya sosok Muhammad Fajri, kata dia, juga patut diinvestigasi.

“Kami menerima kabar setelah massa pendukung Fajri beraksi di Sriwedari ternyata Fajri diundang oleh Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo. Kami menduga Fajri main mata dengan Wali Kota Solo agar menjadi calon boneka. Bila dugaan ini benar maka harapan perubahan di Solo sirna,” tulis dia dalam rilis yang diterima solopos.com lewat surat elektronik (surel), Jumat sore.

Advertisement

Dia meminta pimpinan KSB waspada. Dia khawatir munculnya Anung hanya untuk memenuhi syarat minimal pilkada. Komitmen Anung mengundurkan diri setelah dapat rekomendasi partai anggota KSB itu, kata dia, patut dipertanyakan. Kalau KSB jujur, sambung dia, posisinya sudah masuk perangkap dan tersandera calon sendiri.

Sementara itu, cawawali dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo, Muhammad Fajri, membantah dugaan itu. Dia mengaku memiliki hubungan baik dengan calon petahana tetapi bukan dalam kepentingan pilkada. Dia menyatakan bertemu fisik dengan Wali Kota dan hubungan lewat telepon terakhir sekitar tiga bulan lalu.

“Pertemuan terakhir itu pun berkaitan dengan permintaan dukungan Pemkot atas rencana pengiriman delegasi grub band cadas ke Australia atas nama Indonesia. Jadi hanya minta dukungan saja kepada Wali Kota. Tapi setelah itu saya tidak pernah hubungan, bertemu, sampai mengirim utusan,” kata dia.

Advertisement

Cawali KSB, Anung Indro Susanto, belum bisa dimintai konfirmasi karena saat dihubungi solopos.com, Jumat, pukul 17.30 WIB, nomor telepon selulernya tidak aktif.
Sekretaris KSB, Supriyanto, mengatakan KSB berani menjamin sosok Anung bukan calon boneka berdasarkan persiapan, komunikasi, penyelidikan, dan investigasi dilapangan. Proses itu, kata Supri, dilakukan sekitar empat bulan sebelum tahapan penjaringan dimulai. Supri juga menggaransi tiga sosok cawawali KSB, salah satunya Fajri memiliki kredibilitas, dan layak sehingga tidak ditemukan unsur boneka.

“Saya kenal Pak Fajri sejak 2004 saat di Komisi III DPRD Solo. Banyak hal-hal yang bersifat ideologi beliau dan seterusnya menjadi pertimbangan KSB. Semua cawali dan cawawali KSB murni bukan calon boneka,” tambah dia

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif