Soloraya
Sabtu, 4 Juli 2015 - 06:50 WIB

PENETAPAN JAM SEKOLAH : Sragen Tetap Gunakan Enam Hari Masuk Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Penetapan jam sekolah di Sragen masih tetap akan menerapkan enam hari 

Solopos.com, SRAGEN–Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen, Suwardi, mengatakan SE dari Gubernur Jawa Tengah itu tidak bersifat mutlak. Menurutnya, masing-masing pemerintah Kabupaten (pemkab) bisa membuat kebijakan sendiri untuk mengoptimalkan sistem pendidikan. “Kalau di Sragen, kami akan tetap menggunakan enam hari kerja. Ada banyak pertimbangan,” kata Suwardi saat dihubungi solopos.com melalui sambungan telepon, Jumat (3/7/2015).

Advertisement

Beberapa pertimbangan yang digunakan Disdik Sragen antara lain siswa belum siap mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) mulai pagi hingga sore dari pukul 07.00 WIB hingga 16.00 WIB. “Pulang sore itu konsekuensi yang harus dijalani jika menerapkan lima hari kerja. Kalau pulang sore, otomatis beban biaya pendidikan dari orangtua bertambah. Kalau orangtua tidak siap, nanti akan menimbulkan masalah baru,” kata Suwardi.

Sementara itu, Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, mengatakan akan banyak waktu yang kosong bagi siswa jik diberlakukan aturan lima hari kerja di lingkungan sekolah. Dia menganggap banyaknya waktu yang kosong itu rawan disalahgunakan pelajar.

“Paling tidak dalam 50 tahun terakhir ini kita kenal model sekolah enam hari. Implementasi dari SE Gubernur itu saya kira perlu dipertimbangkan ulang. Kita sekarang sedang dalam situasi darurat narkoba atau dekadensi moral,” kata Bupati melalui Blackberry Messanger (BBM) yang diterima solopos.com.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif