SOLOPOS.COM - Mendagri Tjahjo Kumolo (JIBI/Solopos/Antara)
Pembangunan wilayah perbatasan terus digeber pemerintah dengan fkus entikong dan motaain.
Solopos.com, JAKARTA – Badan Nasional Pengelola Perbatasan menetapkan tujuh masterplan Pos Lintas Batas Negara Terpadu dengan prioritas pos Entikong Kabupaten Sanggau dan Motaain Kabupaten Belu, Kalimantan Barat.
Pembangunan fisik akan dimulai awal Juli 2015 oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian PU dilajukan secara bertahap multiyears dua tahun dengan anggaran Rp700 miliar.
“Prioritas utama di PLBN Terpadu Entikong dan Motaain karena perubahan hampir total,” kata Menteri Dalam Negeri sekaligus Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tjahjo Kumolo dalam siaran pers, Sabtu (4/7/2015).
Permasalahan di lapangan, lanjut Tjahjo. terkait dengan penyediaan lahan dan administrasi penghapusan aset bangunan lama yang menyita waktu dan butuh terobosan penyelesaiannya melalui peran khususnya Pemda setempat.
Berdasarkan Inpres 6/2015 tentang Percepatan Pembangunan tujuh PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan ditujukan kepada 16 Menteri/Lembaga, tiga Gubernur, dan tujuh Bupati/Wali Kota.
Tujuh Masterplan PLBN Terpadu seusai Perka BNPP No. 4 sampai 10 secara urut tentang Masterplan PLBN Terpadu Aruk di Kabupaten Sambas, Entikong di Kabupaten Sanggau, Badau di Kabupaten Kapuas Hulu, Motaain di Kabupaten Belu, Motamasin di Kabupaten Malaka, Wini di Timor Tengah Utara, dan Skouw di Kota Jayapura.
Setelah tujuh titik PLBN terpadu dilanjutkan sembilan gerbang lainnya yaitu PLBN Terpadu Rupat di Kabupaten Bengkalis, Serasan di Kabupaten Natuna, Jagoi Babang di Bengkayang, Jasa di Kabupaten Sintang, Sei Pancang di Kabupaten Nunukan, Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara, Maritaeng di Kabupaten Alor, Oepoli di Kabupaten Kupang, dan Waris di Kabupaten Keerom.