News
Jumat, 3 Juli 2015 - 14:45 WIB

TRENDING SOSMED : Seret Empat Kucing Pakai Mobil, Pria Ini Dikecam Habis-Habisan

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petisi mengecam Ony tentang aksinya menyiksa kucing (Istimewa/Change.org)

Trending sosmed kali ini hadir dari pengakuan mengejutkan pria bernama Ony yang lantas menuai protes keras.

Solopos.com, JAKARTA – Seorang pria bernama Ony menjadi sasaran kemarahan publik dunia maya (netizen). Aksinya menyiksa kucing yang dipamerkannya menuai puluhan ribu tanda tangan petisi di laman Change.org.

Advertisement

Petisi ditujukan kepada Ony lantaran pengakuannya yang cukup mengejutkan. Dia mengaku menyeret empat kucing menggunakan mobil dan lantas membunuhnya.

Petisi itu telah mencapai lebih dari 30.000 penanda tangan. Puluhan komentar pedas terlontar dari sejumlah netizen yang tidak menyukai perbuatan Ony.

“Ngeri..Kalo aksi sadis macam gini tidak mendapatkan penanganan yang serius..,” tulis Maria Sylvanie Tandjung dari Batu, Malang, di laman petisi itu.

Advertisement

Sementara itu, Herry Presetyo, penandatangan yang lain mengatakan, “Kekejian ini hrs dihentikan karena bila dibiarkan bisa saja berkembang menjadi psikopat yang korbannya tidak lagi hewan, tetapi manusia.”

Petisi yang dibuat oleh Surabaya-Sidoarjo Koalisi Kucing Domestik itu ditujukan kepada Kapolresta Sidoarjo AKBP Anggoro Sukartono dan Bank Syariah Mandiri KCP Sidoarjo, tempat dimana Ony bekerja, meminta agar yang bersangkutan dikenai sanksi.

Dilansir Liputan6, Jumat (3/7/2015), Corporate Secretary Bank Syariah Mandiri (BSM) Dian Faqihdien Suzabar telah menanggapi polemik ini. Dia menuliskan permintaan maaf dan menyesali pernyataan yang dilontarkan karyawan KCP Sepanjang Sidoarjo tersebut.

Advertisement

“Manajemen Bank Syariah Mandiri memohon maaf dan menyesali pernyataan yang dilontarkan karyawan KCP Sepanjang Sidoarjo di media social yang telah menimbulkan ketidaknyamanan. Manajemen telah menindak tegas yang bersangkutan sesuai ketentuan Perusahaan,” tulis Dian di laman Change.org.

“Pernyataan yang dilontarkan murni berasal dari pribadi yang bersangkutan dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut Perusahaan. Terkait apa yang disampaikan di media sosial, yang bersangkutan juga telah menyatakan permohonan maaf secara terbuka,” sambungnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif