Soloraya
Jumat, 3 Juli 2015 - 05:50 WIB

TOL SOKER TAHAP II : Petani Khawatirkan Dampak Pembangunan Tol Terhadap Saluran Irigasi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Overpass tol Solo-Kertosono di Ngemplak Boyolali. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos/dok)

Tol Soker Tahap II akan melewati wilayah Kecamatan Ngemplak, Boyolali. 

Solopos.com, BOYOLALI—Sejumlah petani di Kecamatan Ngemplak, Boyolali mulai mengkhawatirkan kelanjutan proyek pembangunan tol Solo-Kertosono (Soker) akan kembali berdampak pada saluran irigasi pertanian.

Advertisement

Petani Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Sarmin, 40, mengatakan Kamis (2/7/2015) merupakan hari kedua aktivitas pengerjaan awal proyek tol Soker tahap ll di sebelah barat Bandara Adi Sumarmo, Boyolali. Dia menuturkan aktivitas pengerjaan yang dilakukan baru sebatas pengukuran serta pembongkaran gedung dan batang-batang pohon di sekitar lokasi pembangunan jalan tol.

Dari sosialisasi yang diterimanya beberapa hari lalu, dia mengatakan pembangunan fisik tol baru akan direalisasikan setelah hari raya Idul Fitri, sekitar pertengahan Juli. Pada pembangunan tahap ll tersebut, sedikitnya 10 rekanan dilibatkan untuk mempercepat proses pengerjaan. Proyek tol Soker tahap II kali ini ditarget selesai dalam jangka waktu tak kurang dari 6 bulan.

“Tapi saya waswas, di sebelah barat Mangu kan ada saluran irigasi, jangan-jangan pembangunannya nanti sama seperti yang tahap l kemarin. Banyak sawah sekitar yang dirugikan karena ternyata minus saluran pembuangan air sehingga membuat jaringan irigasi tidak lancar,” kata dia saat dijumpai solopos.com seusai rapat GP3A Cengklik di aula Balai Desa Dibal, Kamis siang.

Advertisement

Lebih lanjut Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Cengklik, Samidi, mengatakan pada proyek tol tahap l, pengerjaan tidak ada yang beres dan tanpa didahului dengan sosialisasi kepada warga khususnya petani. Saluran pembuangan yang seharusnya ada, pada prakteknya tidak ada. Banyak petani yang dirugikan karena sistem pengairan yang terganggu.

“Pada pembangunan tahap ll ini saya harap semua warga desa yang terkena dampak pengerjaan pembangunan dapat menerima sosialisasi tanpa terkecuali,” tutur dia.

Sementara itu, dari hasil pertemuan pembahasan saluran irigasi di Balai Desa Dibal, sejumlah dinas terkait sepakat mengadakan pertemuan khusus dengan GP3A sehubungan dengan nasib saluran-saluran irigasi yang nantinya akan terkena dampak kelanjutan pembangunan tol Soker tahap ll.

Advertisement

“Saluran-saluran irigasi yang terkena dampak tol akan dibahas lebih lanjut,” ujar Koordinator Perwakilan Balai Wilayah Gandul, Bambang Eko Jatmiko, saat dijumpai solopos.com seusai pertemuan di Balai Desa Dibal, Kamis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif