Teknologi
Jumat, 3 Juli 2015 - 22:10 WIB

TEKNOLOGI MASA DEPAN : Perusahaan Tiongkok Bangun Villa Mewah Pakai Printer 3D

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gedung yang dibangun dengan printer 3D (Istimewa)

Teknologi masa depan printer 3D dikembangkan perusahaan asal Tiongkok untuk membangun villa mewah.

Solopos.com, BEIJING – Teknologi printer 3D semakin menunjukkan perkembangan yang mencengangkan. Baru-baru ini, perusahaan asal Tiongkok, Winsun, memakai printer 3D untuk membangun gedung.

Advertisement

Dilansir Xinhua, Kamis (2/7/2015), Wingsun berhasil mengembangkan teknologi printer 3D untuk pekerjaan-pekerjaan berat. Baru-baru ini, Wingsun membuat ragam bangunan setinggi 6 hingga 18 meter menggunakan printer 3D.

Bangunan bikinan Wingsung diantaranya berbentuk villa mewah hingga gedung setinggi 18 meter. Semuanya digarap menggunakan mesin printer 3D yang memiliki tinggi 6 meter, lebar 10 meter, dan panjang 40 meter. Untuk bahan materialnya sendiri, Winsun menggunakan campuran limbah konstruksi, seperti beton, fiberglass, pasir, dan zat pengeras khusus.

Kabar mengenai kesuksesan Winsun rupanya sampai ke negara Dubai. Dilansir Softpedia,Jumat (3/7/2015), negara yang terkenal dengan arsitektur bangunan yang menakjubkan itu berharap WinSun dapat menyelesaikan sebuah komplek perkantoran kecil dengan total luas sekitar 185 meter persegi.

Advertisement

Rencananya bangunan tersebut akan berlokasi di pusat kotaDubai, dimana lokasi tersebut merupakan titik tersibuk di pusat kota. Untuk bisa menggarap pesanan tersebut, WinSun Global sendiri berencana untuk menggunakan kombinasi antara beton berpondasi yang diperkuat dengan serat plastik dan gypsum untuk mencetak dinding dan struktur internal dari bangunan.

Jika proyek ini sukses, maka ini tak hanya akan menjadi gedung perkantoran pertama di Dubai yang dibuat menggunakan printer 3D, tapi juga di dunia. Bila dibandingkan dengan cara konvensional, membangun dengan menggunakan printer 3D memang mampu menurunkan biaya produksi. Setidaknya, ongkos pekerja akan berkuran 50% hingga 80%.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif