SOLOPOS.COM - Mujiono, ayah Kopda Eria Ageng menunjukkan foto putranya yang menjadi korban jatuhnya pesawat C-130 Hercules C-130 di Medan, Rabu (1/7/2015). Kopda Eria Ageng adalah warga Pengasih, Kulonprogo. (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)
Pesawat Hercules jatuh menewaskan Kopda Eria Ageng. Keluarganya di Kulonprogo harus berutang untuk berangkat ke Riau menghadiri pemakaman
Harianjogja.com, KULONPROGO – Demi bisa melihat jenazah putranya untuk terakhir kalinya, Mujiono, 60, ayah Kopda Eria Ageng, 31, harus berutang. Anggota Paskhas TNI Angkatan Udara Batalyon 462 Pekanbaru Riau itu merupakan salah satu korban jatuhnya pesawa Hercules C-130.
Kopda Eria Ageng akhirnya dimakamkan di Pekanbaru sesuai keinginan istrinya, Tya Mukti. Kakak kandung Eria, Sari Yuliestri saat dihubungi melalui telepon mengungkapkan, jenazah adiknya telah dimakamkan pukul 10.00 WIB.
“Saya berangkat bersama bapak, ibu dan kakak. Tetapi sampai di sana, Eri sudah selesai dimakamkan,” ujar Sari, Kamis (2/7/2015).
Selama ini, keluarga Kopda Eria Ageng memang kesulitan biaya untuk perjalanan ke Pekanbaru. Hal itu, sempat diutarakan Mujiono saat ditemui di rumah salah satu kerabatnya pada, Rabu (1/7/2015) lalu.
Saat itu, Mujiono mengaku sedang mencari pinjaman karena tidak memiliki biaya untuk berangkat ke Riau. Keluarga sempat berharap mendapatkan bantuan agar bisa berangkat menyaksikan pemakaman Eri.
“Ini saya mau minta bantuan ke saudara, karena tidak ada biaya untuk berangkat,” kata Mujiono kepada wartawan.
Sari mengungkapkan, demi bisa melihat Eri untuk terakhir kalinya, keluarga akhirnya mendapatkan pinjaman dan berangkat menggunakan pesawat. “Saya terpaksa mencari pinjaman ke sana kemari agar bisa berangkat,” ungkap Sari.
Meski harus terlambat menyaksikan pemakaman, namun Sari dan keluarga mengaku lega dapat tiba dengan segera. Kopda Eria Ageng merupakan anak bungsu dari lima bersaudara yang dibesarkan di Desa Pengasih, Kecamatan Pengasih, Kulonprogo.
Usai menamatkan pendidikan TNI AU di Solo dan Bandung, Kopda Eria Ageng langsung ditugaskan ke Pekanbaru, Riau. Bapak satu putri bernama Nayla Sakti Ageng, 6, itu telah bertugas selama 12 tahun di Paskhas TNI AU Batalyon 462 Pekanbaru, Riau.