News
Jumat, 3 Juli 2015 - 16:00 WIB

BUS TRANSJAKARTA TERBAKAR : Kobongan Lagi, Ahok: Makanya Jangan Beli Bus yang Aneh-Aneh

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan kendaraan melintas di samping Bus Transjakarta yang terbakar di Halte Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Jumat (3/7/2015). Bus Koridor V jurusan Ancol-Kampung Melayu tersebut terbakar sekitar pukul 08.30 WIB dan tidak menelan korban jiwa. (JIBI/Solopos/Antara/Sigid Kurniawan)

Bus Transjakarta terbakar lagi pagi ini. Ahok pun kembali menyentil soal pengadaan bus tersebut.

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengimbau operator bus Transjakarta tak menggunakan produk minim kualitas yang membahayakan penumpang Ibukota. Hal itu dilontarkan menyusul terbakarnya bus Transjakarta merek Komodo di Halte Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (3/7/2015) pagi.

Advertisement

“Itu yang saya bilang kalau kita mau beli bus, jangan beli barang yang aneh-aneh deh,” ujar Ahok seusai menghadiri rapat di Kantor Wakil Presiden.

Menurut dia, operator Bus Transjakarta harus berbisnis secara jujur melalui pengadaan bus yang memadai. Jika ingin menggunakan produk lokal, maka proses perakitan bus juga harus dilakukan di dalam negeri dengan tetap mengutamakan kualitas.

“Kalau kita mau hargain, kita harus jujur. Kalau produksi lokal, karoserinya lokal, tapi busnya harus tetap kelas dunia,” sambungnya.

Advertisement

Selama ini, perjanjian terkait perawatan bus Transjakarta antara Pemprov DKI Jakarta dan operator masih memiliki celah. Untuk itu, Pemprov sudah melakukan pembaruan perjanjian agar posisi pemerintah lebih kuat.

“Makanya sekarang [perjanjian kerja sama] sudah bagus. Kalau ada kayak gini [bus terbakar] kita cabut, denda dia,” tegasnya. Sebelumnya, semua bus Transjakarta milik PT Eka Sari Lorena dengan merek Komodo dilarang beroperasi untuk sementara.

Direktur Utama PT Transjakarta, Antonius NS Kosasih, mengatakan jumlah total bus Transjakarta yang dilarang beroperasi ada 12 unit. Selama larangan beroperasi itu berlaku, bus dengan jenis yang sama seperti bus terbakar itu akan melewati pemeriksaan kelengkapan peralatan dan kondisi teknis.

Advertisement

Antonius NS Kosasih juga mengaku sangat marah kepada Operator Lorena yang tidak menjaga kualitas bus yang dioperasikannya dengan baik. “Saya benar-benar marah kepada Lorena karena kejadian ini,” ungkap Kosasi melalui siaran pers yang dikutip Okezone.

Kosasih menegaskan, dirinya sudah menegur langsung Direksi Lorena. Sebab, mereka tidak menjaga kualitas bus yang dioperasikan.

“Bus merek Komodo yang mereka gunakan itu baru saja selesai direkondisi dan baru dioperasikan beberapa hari lalu. Hari ini tiba-tiba terbakar. Apakah busnya atau pelaksanaan rekondisi di karoserinya yang bermasalah?” papar dia.

Kemudian, ia mempertanyakan mengapa api bisa menjalar cepat membakar Bus Transjakarta Koridor V Jurusan Ancol-Kampung Melayu. Artinya, Operator Lorena tidak menggunakan bahan tahan api saat rekondisi. “Quality control mereka bagaimana?” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif