News
Kamis, 2 Juli 2015 - 23:30 WIB

PESAWAT HERCULES JATUH : Ratusan Orang Lepas Kapten Sandy di Taman Makam Pahlawan Semarang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapten Sandy Permana (Facebook.com)

Pesawat Hercules yang jatuh di Medan Selasa (30/6/2015) lalu menjadi akhir karier Kapten Sandy Permana.

Solopos.com, SEMARANG — Ratusan pelayat mengantarkan pemakaman pilot Hercules C-130 Kapten (Pnb) Sandy Permana di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal Semarang, Kamis (2/7/2015). Prosesi pemakaman dilakukan secara kemiliteran dengan inspektur upacara Komandan Pangkalan Angkatan Udara Adi Soemarmo, Surakarta, Kolonel (Pnb) Hendrikus Haris Haryanto.

Advertisement

Sejumlah prajurit anggota Korps Pasukan Khas (Paskhas) Lanumad Adi Soemarmo melakukan tembakan salvo ketika peti jenazah Sandy akan dimasukkan ke dalam liang lahat. Fitria Hapsari, isteri almarhum Sandy terlihat menitikkan air mata saat peti janazah suaminya diturunkan ke liang lahat.

Di dampingi dua orang putrinya Putri dan Zahira, Fitria kemudian menaburkan bunga mawar merah dan putih di atas gundukan tanah makam suaminya. Hendrikus Haris Haryanto dalam amanatnya menyatakan almarhum Kapten Sandy Permana merupakan lulusan terbaik di sekolah komando Akademi Militer Angkatan Udara Adi Soemarmo 2005.

Sosok Sandy Perman, ujar dia, merupakan pribadi yang cerdas sehingga karier begitu cemerlang sehingga TNI AU merasa kehilangan dengan meninggalnya almarhum. ”Almarhum Kapten Sandy Permana gugur ketika menjalankan tugas sehingga pantas dimakamkan di taman makam pahlawan Giri Tunggal Semarang,” kata Haris.

Advertisement

Sebelum dimakamkan Taman Makan Giri Tunggal, jenazah Kapten Sandy Permana yang tiba di Bandara Ahmad Yani sekitar pukul 07.00 WIB dibawa ke rumah duka isterinya di Perumahan Tulus Harapan 13 Blok B 13 No. 10-13 Sendang Mulyo Kedungmundu, Semarang.

Kedatangan jenazah pilot Hercules C-130 yang jatuh di pertokoan di Jl. Jamin Ginting Mendan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015) tersebut disambut tangis haru Fitria Hapsari. ”Kami atas nama keluarga memohon maaf atas kesalahan yang dilakukan almarhum [Sandy Permana] semasa hidup baik,” kata Sriyono paman Fitri.

Sriyano merasa terkejut ketika ketika mendapat kabar kematian Sandy karena sebelumnya tidak ada firasat apa-apa. ”Saya ketemu terakhir dengan Sandy sehari sebelum puasa Ramadan ketika berkunjung ke rumah,” ungkap dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif