News
Kamis, 2 Juli 2015 - 12:55 WIB

PESAWAT HERCULES JATUH : Pengamat: Petaka Hercules Wujud Problem Struktural Alutsista

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puing pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jl. Jamin Ginting, Medan, Sumatra Utara, Selasa (30/6/2015). (JIBI/Solopos/Reuters/Roni Bintang

Pesawat Hercules jatuh di Medan pada Selasa (30/6/2015) lalu.

Solopos.com, JAKARTA –  Kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Medan dinilai merupakan wujud problem struktural yang sudah lama ada terkait alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia.

Advertisement

“Sehingga menurut saya tidak ada pilihan lain bagi sistem alutsista Indonesia selain harus dilakukan peninjauan ulang secara betul,” kata peneliti sekaligus Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Rizal Sukma di Jakarta, Rabu (2/7/2015).

Untuk menyiasati keterbatasan anggaran pertahanan negara dari segi APBN, Rizal Sukma mengusulkan kepada TNI untuk fokus pada empat area.

Advertisement

Untuk menyiasati keterbatasan anggaran pertahanan negara dari segi APBN, Rizal Sukma mengusulkan kepada TNI untuk fokus pada empat area.

Fokus pertama yakni membangun kemampuan mobilitas pertahanan di darat, laut, dan udara dengan memprioritaskan pada pengadaan alat-alat transportasi militer.

“Implikasi area ini cukup banyak, seperti untuk mengangkut pasukan dalam sebuah operasi nonmiliter yang sangat tergantung pada kecepatan dan pergerakan pasukan,” ucap dia.

Advertisement

Ketiga, fokus pada bidang yang memiliki kaitan dengan operasi bersifat kemanusiaan, seperti bantuan kemanusiaan pascabencana.

Keempat, peningkatan peran dan kontribusi TNI pada perdamaian dunia, terutama dalam tugas penjaga perdamaian yang inisiatifnya berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut Rizal, saat ini jumlah anggota TNI yang terlibat dalam pasukan penjaga perdamaian sebanyak 2.000 orang dan sedang berusaha ditingkatkan menjadi 4.000 orang.

Advertisement

“Empat area itulah yang menurut saya harus dijadikan fokus, tidak perlu terlalu jauh, mengingat anggaran pertahanan sekarang juga terbatas, hanya sekitar 8,3 miliar dolar AS,” kata Rizal.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan alutsista militer harus segera diperbarui secara bertahap.

“Tentu pasti rencana pemerintah memperbarui alutsista kita secara bertahap. Kalau pesawat angkut memang baru beli CN-295,” kata Wapres.

Advertisement

Terkait armada Hercules yang mengalami kecelakaan di Medan, Wapres mengatakan pesawat tersebut sudah tua dan Indonesia memiliki pesawat sejenis Hercules sebanyak 20 unit.

“Memang ini pesawat tua, sudah 50 tahun, tapi ini mau diretrofit. Semua memang kita punya 20 Hercules. Tentara itu baru beli pesawat tahun 1950-1960, waktu zamannya Bung Karno dan zaman Jenderal Yusuf. Tahun 1960 itu awal-awal Hercules,” jelas Wapres.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif