Soloraya
Kamis, 2 Juli 2015 - 17:50 WIB

PENCURIAN SRAGEN : Dor, Pelaku Curanmor Tewas Ditembak Setelah Aksi Kejar-Kejaran

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Reuters Ilustrasi

Kasus curanmor di Sragen polisi menembak pelaku curanmor di kawasan Sumberlawang, Sragen.

Solopos.com, SRAGEN-Seorang terduga pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) tewas ditembak polisi di kawasan Pendem, Sumberlawang, Sragen, Rabu (1/7/2015) siang.

Advertisement

Hingga Kamis (2/7/2015) siang, jenazah korban yang diketahui bernama Muhammad Arifurrohman, 40, masih berada di Ruang Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soehadi Prijonegoro Sragen. Jenazah warga Dusun Krajan, RT 005/RW 001, Desa Jambu Timur, Kecamatan Mlonggo, Jepara, itu mendapat pengawalan sejumlah aparat polisi.

Informasi yang dihimpun solopos.com menyebutkan korban bersama temannya berinisial HR sudah menjadi incaran aparat polisi saat telibat kasus pencurian di kawasan Gayamsari, Semarang. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara polisi dari Polsek Gayamsari dengan korban yang mengendarai mobil Xenia.

Korban tiba di kawasan Gemolong pada Rabu siang setelah menempuh perjalanan dari Semarang melewati Salatiga dan Karanggede. Lantaran sudah memasuki wilayah Sragen, Polsek Gayamsari Semarang meminta bantuan aparat polisi dari Polsek Gemolong. Keberadaan mobil korban akhirnya diketahui aparat Polsek Gemolong. Mobil tersebut melaju ke arah Purwodadi. Setelah terjadi aksi kejar-kejaran, polisi akhirnya menghentikan laju mobil korban di kawasan Pendem Sumberlawang. Namun, korban tetap berjuang melarikan diri. Polisi terpaksa memuntahkan timah panas mengenai pinggang sebelah kiri hingga tembus.

Advertisement

Korban yang kritis akhirnya dilarikan ke RS Yakssi Gemolong. Korban selanjutnya dirujuk ke RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen. Dia mendapat perawatan intensif di Ruang Mawar No. 3. Namun, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

Hingga berita ini diturunkan, manajemen RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen masih bungkam terkait adanya pasien meninggal dunia akibat luka tembakan. Sejumlah petugas rumah sakit enggan berkomentar terkait hal itu. Pun demikian petugas jaga kamar jenazah rumah sakit setempat juga memilih bungkam.

Sementara itu, Wakapolres Sragen, Kompol Yudy Arto Wiyono, enggan berkomentar banyak saat ditemui solopos.com ketika keluar dari kamar jenazah. Menurutnya, Polres Sragen hanya bertugas membantu Polrestabes Semarang. “Kami belum bisa memberi keterangan. Penanganan belum selesai. Tugas kami hanya membantu Polres [Polrestabes] Semarang,” kata Yudy sambil berlalu meninggalkan solopos.com.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif