News
Kamis, 2 Juli 2015 - 15:55 WIB

KASUS KRIMINAL : Atasi Aksi Pembobolan ATM, Polri Gandeng Europol

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mesin ATM (Dok/JIBI/Bisnis)

Kasus kriminal ditangani aparat berwajib, salah satunya pembobolan ATM dengan skimming.

Solopos.com, JAKARTA – Bareskrim Polri menggandeng Kepolisian Eropa (Europol) untuk menanggulangi kejahatan pembobolan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dengan teknik skimming.

Advertisement

“Pertemuan ini tentang penanggulangan kejahatan transnasional khususnya yang dibicarakan masalah skimming,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Victor Edison Simanjuntak di Bareskrim, Jakarta, Kamis (2/7/2015).

Dalam pertemuan di Gedung Bareskrim tersebut dibahas cara penanggulangan kejahatan skimming yang telah dilakukan kepolisian Uni Eropa. Victor mengatakan salah satu pencegahan di negara-negara Eropa adalah dengan menggunakan chip pengaman pada kartu ATM.

Advertisement

Dalam pertemuan di Gedung Bareskrim tersebut dibahas cara penanggulangan kejahatan skimming yang telah dilakukan kepolisian Uni Eropa. Victor mengatakan salah satu pencegahan di negara-negara Eropa adalah dengan menggunakan chip pengaman pada kartu ATM.

Dia mengatakan Europol memiliki kemampuan dalam mengungkap kejahatan tersebut dan Indonesia juga demikian, sehingga dengan begitu kemampuan kedua pihak dapat digabungkan untuk mencegah kejahatan secara bersama-sama.

Menurut Victor dalam tiga tahun terakhir terdapat 5500 kasus skimming di seluruh dunia, kemudian sepertiga atau 1.549 kasus berada di Indonesia.

Advertisement

“Ini perhatian mereka kenapa terjadi di Indonesia,” kata dia.

Victor mengatakan dari Polri sejauh ini telah mengungkap tiga kasus tersebut yaitu pada Februari 2014 dengan kelompok pelaku berasal dari Malaysia, Mei 2014 kelompok Sri Lanka, dan beberapa bulan terakhir pelaku dari Bulgaria.

Victor mengatakan pertemuan ini juga merupakan hasil koordinasi Bareskrim dengan Europol pada April lalu terkait pembicaraan mengenai skimming di Indonesia dan meminta bantuan Europol menangkap salah seorang tersangka.

Advertisement

“Hasil koordinasi itu kemudian Europol menyelidik dan pada 11 Juni ditangkap tersangka bernama Dimitrov Nikolov warga negara Bulgaria,” katanya.

Perwakilan Europol Jozsef Habenicht mengatakan pihakanya sangat senang dapat bekerja sama dengan Bareskrim Polri dalam mencegah kasus kejahatan ini.

“Kami tahu masalahnya, ini bukan hanya di Indonesia. Kami juga ingin membantu negara di Asia Tenggara,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif