SOLOPOS.COM - HM Prasetyo (Istimewa/wikidpr.org)
Hak asasi manusia menjadi perhatian khususnya terkait penyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat.
Solopos.com, JAKARTA – Kejaksaan Agung menindaklanjuti agenda penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat yang sempat beberapa kali terjadi di Indonesia sejak tahun 1965 hingga pada saat masa reformasi.
“Hari ini, kami semua sepakat dan semuanya berkesimpulan bahwa langkah-langkah yang diperoleh semakin maju,” tutur Jaksa Agung H.M. Prasetyo dalam konferensi persnya di Kejaksaan Agung Jakarta, Kamis (2/7/2015).
Pada Kamis, Kejagung berdiskusi dengan sejumlah lembaga pemerintah seperti Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Badan Intelijen Negara, Tentara Nasional Indonesia dan Kementerian Hukum dan HAM serta Komnas HAM terkait penyelesaian kasus HAM berat.
Prasetyo menambahkan pihaknya telah menerima laporan dari Komnas HAM yang sebelumnya, telah ditugaskan untuk melakukan pendekatan terhadap para korban dari kasus pelanggaran HAM tersebut.
Tujuannya menurut Prasetyo adalah untuk mencari solusi atas pelanggaran HAM yang terjadi beberapa waktu lalu di Indonesia, seperti rekonsiliasi dengan para korban.
“Kami sepakat untuk berikutnya membentuk tim kerja yang sesuai dengan arahan Menko Polhukam, dan nantinya ada titik berat upaya penyelesaian pelanggaran HAM berat berada di Kejaksaan Agung dan Komnas HAM,” kata Prasetyo.
Prasetyo meyakini kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia beberapa tahun lalu, dapat diselesaikan dengan baik dan akan selesai selama Presiden Joko Widodo masih menjabat sebagai Presiden.
“Perkara pelanggaran HAM berat masa lalu ini bisa segera diselesaikan dan dituntaskan secepat mungkin setidaknya dalam periode pemerintahan saat ini,” kata dia.?