Soloraya
Rabu, 1 Juli 2015 - 07:50 WIB

TERMINAL TIRTONADI : Pungli Masih Bayangi Terminal Tirtonadi, Seperti Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pintu masuk sisi utara di Terminal Tirtonadi, Solo, Senin (29/6/2015). Penggunaan cat warna merah muda pada dinding terminal merupakan salah satu strategi visual untuk memberikan kesan lembut terminal saat menyambut penumpang arus mudik Lebaran 2015. (JIBI/Solopos/Ivanovich Aldino)

Terminal Tirtonadi diduga masih dibayangi adanya pungutan liar (pungli).

Solopos.com, SOLO-Praktik pungutan liar (pungli) masih menjamur di Terminal Tirtonadi jelang angkutan Lebaran 2015. Sejumlah pengunjung ditarik biaya saat menggunakan fasilitas toilet terminal. Padahal penarikan tersebut tidak diatur dalam Perda No.9/2010 tentang Retribusi Daerah.

Advertisement

Pantauan solopos.com di salah satu toilet terminal, Selasa (30/6), pengunjung menyerahkan uang Rp1.000 sampai Rp2.000 pada petugas cleaning service (CS) yang berjaga di depan pintu toilet. Sambil membawa lembaran uang di tangannya, ia mencegat pengunjung yang habis memanfaatkan fasilitas kamar mandi. Padahal di sudut toilet jelas tertulis free of charge atau tidak ditarik biaya.

“Seikhlasnya saja,” ujar seorang CS berbadan besar saat solopos.com menyamar sebagai pengguna toilet. Dia menerima saat solopos.com menyodorkan selembar uang Rp1.000.

Nasib lebih apes dialami Bambang Irianto, 52. Pengunjung terminal asal Madiun ini memberi uang Rp2.000 tanpa dikasih kembalian sepeser pun. Bambang yang hampir setiap bulan menyambangi terminal mengaku sudah berulangkali kena pungli. Dia geram karena seolah ada pembiaran atas praktik tersebut. “Setahu saya toilet sudah termasuk fasilitas di jasa ruang tunggu seharga Rp500. Kalau ada pungutan lagi ya jelas korupsi,” ujarnya.

Advertisement

Dia sempat menolak memberi uang saat isi dompetnya benar-benar habis. Namun petugas CS bersikukuh memintanya membayar jasa toilet. Bambang pun mangkel dan mengajak petugas tersebut menghadap otoritas UPTD Terminal Tirtonadi. “Saat itu petugas langsung ketakutan dan menyilakan saya masuk tanpa bayar,” tuturnya.

Dia tidak bisa membayangkan berapa banyak uang rakyat yang diselewengkan atas praktik tersebut. Pantauan Espos selama setengah jam di salah satu toilet, puluhan pengunjung tercatat menggunakan fasilitas. Jika pengguna toilet dipukul rata 500 orang dengan pungutan Rp1.000, total duit yang bisa dikumpulkan dari satu lokasi sekitar Rp500.000 sehari. Padahal, ada lima toilet yang tersebar di terminal kebanggan wong Solo itu. “Dan ini seolah dibiarkan karena terjadi setiap tahun,” ujar Bambang. Dia menambahkan pungli ikut mendorong orang buang air sembarangan di sekitar terminal.

Pengunjung terminal lain, Hari, 57, pernah membayar toilet dengan pecahan Rp5.000 dan hanya mendapat kembalian Rp3.000. Petugas beralasan uang itu untuk biaya kebersihan. Menurutnya pungutan ini sama saja pembohongan publik dan merusak citra terminal. Dia meminta otoritas terminal menyikat petugas atau oknum yang bermain dalam praktik tersebut.

Advertisement

“Apalagi sebentar lagi arus mudik. Jangan sampai orang luar kota jadi kecewa dengan Solo,” tutur warga Gunungkidul itu.
Dia menyarankan papan penanda toilet gratis dicopot saja jika praktik pungli masih berjalan. “Kalau niatnya sukarela mending disiapin kotak saja di depan toilet. Sekarang kan kesannya seperti narget pemasukan,” cetusnya.

Kepala UPTD Terminal Tirtonadi, Eko Agus Susanto, tak menampik masih ada oknum yang bertindak nakal dengan menarik pungutan toilet. Namun ia menegaskan oknum itu bukan karyawan terminal melainkan petugas CS yang dikelola rekanan. Eko sudah berulangkali memeringatkan mereka agar tidak menarik uang sepeser pun pada pengunjung. “Sekalipun alasannya kebersihan karena anggaran itu sudah dialokasikan dalam APBD.”

Eko mengatakan retribusi terminal yang diatur dalam perda hanya tentang jasa ruang tunggu dan retribusi keluar masuk bus. Fasilitas toilet termasuk di jasa ruang tunggu. “Di luar itu warga berhak menolak membayar pungutan,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif