Kolom
Rabu, 1 Juli 2015 - 10:15 WIB

TENTANG ISLAM : Istri Tak Mau Diajak Hubungan Intim, Bagaimana Solusinya?

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - tips hubungan suami istri,Rabu 24/12/2014, (Sumber: eabenetwork.com)

Tentang Islam diasuh oleh H. Muhammad Amir, S.H., C.N., Ketua Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Tentang Islam juga dimuat di subrubrik Ustaz Menjawab Khazanah Keluarga Harian Umum Solopos, setiap Jumat.

Solopos.com, SOLO — Perjodohan menjadi salah satu cara orang tua untuk menikahkan anak-anaknya. Namun, bagaimana jika ternyata istri yang dinikahi suami tidak berkenan melakukan hubungan suami-istri karena hatinya belum menerima perjodohan tersebut?

Advertisement

Berikut ini, Tentang Islam akan mengulas polemik rumah tangga yang tidak harmonis karena sang istri tidak mau berhubungan intim dengan suami yang dijodohkan oleh orang tuanya. Ulasan ini pernah dimuat di Harian Umum Solopos edisi, Jumat (10/4/2015).

Pertanyaan

Advertisement

Pertanyaan

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Saya ingin mendapat solusi mengenai masalah di rumah tangga saya. Pak Ustaz, pada 11 Maret 2014 yang lalu saya resmi dinikahkan dengan seorang gadis bernama Tiyas (nama samaran) putri seorang juragan batik di Solo.

Advertisement

Saat itu Tiyas sudah punya pacar pilihannya. Akibat dijodohkan, saya turut jadi korban sebab dia tidak menurut dengan saya, bahkan cuek, judes, membuang muka. Dia kalau tidur minta kamar sendiri padahal perkawinan baru berjalan lebih kurang tiga bulan.

Pertanyaan saya Pak Ustaz, apa yang harus saya lakukan sebagai suami terhadap istri yang acuh, cuek, tidak mau tidur bersama denganku? Rasanya saya malu, punya istri kok tidak mau dikumpuli. Dosakah  saya bila bercerai dengan istri yang tidak menurut terhadap suami? Mohon solusi dan nasihatnya. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. [Yulianto/Warga Solo]

Advertisement

Ustaz Menjawab

Waalaikumsalam warahmatullaahi wabarakaatuh.

Saudara Yulianto yang dirahmati Allah, sebenarnya banyak kasus yang seperti Anda alami. Kalau di zaman Ustaz dulu, orang mau menikah biasanya dicarikan jodoh oleh orang tua. Anak manut saja atas kehendak kedua orang tua.

Advertisement

Lain halnya zaman sekarang. Zaman sudah berubah, alat-alat elektronik dan alat komunikasi sudah canggih. Kebanyakan anak muda sekarang kalau mau menikah  mereka sudah punya calon (pacar).

Orang tua tinggal menyetujui atau menolak. Biasanya orang sekarang ibarat kebo manut gudel. Anak sudah sarjana, sudah bekerja, dan sudah punya pilihan sendiri. Akibat dijodohkan, akibatnya seperti yang saudara alami.

Sekarang nasihat/saran Ustaz sebagai berikut:

  1. Anda sebagai suami harus sabar, berusaha mendekati kedua orang tua agar mereka mau memberi nasihat kepada istri Anda.
  2. Mintalah orang tua istri (mertua) agar memanggil pacarnya Tiyas agar mereka sadar bahwa Tiyas sudah punya suami yang sah. Si pacar hendaknya sadar, jangan mengganggu Tiyas karena mengganggu istri orang adalah salah dan berdosa.
  3. Adakan musyawarah bersama antara Anda, istri, dan kedua orang tua masing-masing untuk saling berpikir secara islami dan rasional.
  4. Kalau sudah berusaha secara maksimal dan tidak berhasil, maka Ustaz sarankan agar Anda minta nasihat kepada Kantor Urusan Agama (KUA), Badan Penasihat Pembinaan Pelestarian Perkawinan (BP4), atau para kiai yang disegani oleh kedua orang tua.
  5. Bila semuanya sudah ditempuh dan ternyata gagal, barulah pintu perceraian terbuka, artinya dalam keadaan sangat terpaksa. Bercerai dari ikatan perkawinan memang dihalalkan atau dibolehkan, namun hal tersebut dibenci Allah SWT. Setelah resmi bercerai dengan penetapan oleh pengadilan agama, Anda boleh mencari ganti istri yang salehah, manut, sehingga bisa menciptakan rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan penuh rahmat.

Demikian saran Ustaz, semoga ada manfaatnya. Amin ya robbal ‘alamin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif