News
Rabu, 1 Juli 2015 - 23:30 WIB

RESHUFFLE KABINET JOKOWI : Dapat Jatah Menteri, KMP Sebut Belum Ada Pembicaraan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden JK berbincang-bincang sesaat sebelum memimpin Sidang Kabinet sebelum sidang kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Reshuffle kabinet Jokowi kian santer dengan isu masukknya Koalisi Merah Putih (KMP).

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah politisi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) mengaku belum ada pembicaraan perihal perombakan Kabinet Kerja dengan pemangku pemerintah meski diisukan bakal mendapat jatah menteri.

Advertisement

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, mengaku belum ada dan belum akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo maupun Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai isu jatah menteri tersebut. “Yang jelas, sampai saat ini, kami masih menjadi partai di luar pemerintah,” tegasnya di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Menurutnya, perombakan menteri dalam setiap kabinet itu merupakan hak prorogatif dari Presiden. “Jadi tidak ada hubungannya dengan partai pendukung atau pun partai oposan. Itu semua terserah Presiden.”

Advertisement

Menurutnya, perombakan menteri dalam setiap kabinet itu merupakan hak prorogatif dari Presiden. “Jadi tidak ada hubungannya dengan partai pendukung atau pun partai oposan. Itu semua terserah Presiden.”

Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR, juga mengaku belum ada pembicaraan tentang tawaran posisi menteri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. “Tapi, bukan tidak mungkin akan ada pembicaraan mengenai hal ini dalam waktu dekat. Mungkin [pembicaraan tersebut digelar] setelah Lebaran,” katanya.

Menurutnya, pasca Lebaran merupakan waktu yang paling tepat untuk membicarakan hal itu dengan Presiden ataupun dengan partai-partai pendukungnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Hal senada diungkap oleh Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Advertisement

Seperti diketahui isu resuffle Kabinet Kerja semakin menguat setelah para menteri diminta Presiden untuk mengumpulkan laporan hasil kinerja selama enam bulan setelah dilantik. Isu perombakan struktur menteri itu semakin menguat setelah partai pendukung presiden yang tergabung dalam KIH menginginkan Presiden merekrut menteri dari kelompok partai rival dalam Pilpres 2014, KMP.

Dalam perkembangan lain, PDIP, partai utama pendukung Presiden saat Pilpres 2014, terus menguatkan adanya pelemahan wibawa presiden yang dilakukan oleh menterinya. Masinton Pasaribu, politisi PDIP yang menjabat sebagai anggota Komisi III DPR, mengatakan pelaku pelemahan wibawa Presiden itu bukan cuma satu perempuan, tapi ada dua menteri berjenis kelamin laki-laki lainnya. “Presiden sebenarnya sudah tahu,” katanya.

Menurutnya, pelemahan wibawa Presiden tersebut dilakukan oleh tiga menteri di komunitasnya masing-masing. “Mereka kerap berbicara seperti itu. Sehingga banyak sumber internal kami yang menyebut penghinaan serupa dari menteri-menteri itu.”

Advertisement

Masinton menyebutkan, satu perempuan itu kini menjabat sebagai menteri di bidang perekonomian dan satu laki-laki melaksanakan tugas di lingkup Istana Kepresidenan. Adapun satu menteri laki-laki lainnya menjabat sebagai menteri yang jauh dari lingkup Istana.

Atas belum adanya penyebutan nama-nama menteri yang melakukan pelemahan wibawa Presiden tersebut, Masinton mengelak jika PDIP dianggap menyebar fitnah. “kami punya bukti rekaman dari masing-masing pernyataan yang menganggap Presiden tidak tahu apa-apa itu.”

Yang jelas, papar Masinton, siapa menteri-menteri yang banyak ditanya oleh wartawan terkait dengan isu tersebut tidak sepenuhnya salah. “Iya, tapi saya enggak mau menyebut. Ini menyangkut etika,” katanya.

Advertisement

Masinton juga tidak sepenuhnya menyangkal saat wartawan menyebut menteri-menteri adalah pejabat yang kerap disebut dengan Trio Macan Istana. “Iya, dua diantaranya Trio Macan itu,” tegasnya. Seperti diketahui, Trio Macan ramai disebut untuk tiga pejabat, yakni Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan, Seskab Andi Widjajanto dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif