News
Rabu, 1 Juli 2015 - 18:50 WIB

PESAWAT HERCULES JATUH : Sebelum Kejadian, Sang Ayah Mimpikan Alfian Zulfikar Pulang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sriningsih, 35, memegangi foto putranya, Prada Alfian Zulfikar, salah satu penumpang pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Selasa (30/6/2015) siang. (JIBI/Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Pesawat Hercules Jatuh di Medan menyebabkan ratusan korban meninggal, salah satunya seorang teknisi, Prada Alfian Zulfikar.

Solopos.com, KLATEN- Sriningsih, 35, warga Dukuh Tiyasan, RT 001/RW 002, Desa Tanjungsari, Manisrenggo, Klaten masih teringat dengan pesan terakhir dari anaknya.

Advertisement

“Sesok wes budal ganti Medan, Tanjung Pinang, Pontianak bu. Mulih Kamis [besok sudah gantian berangkat ke Medan, Tanjung Pinang, Pontianak. Pulang Kamis].”

Itulah pesan singkat melalui ponsel yang dikirimkan Prada Alfian Zulfikar, 23, pada Senin (29/6/2015) malam, kepada ibunya, Sriningsih.

Advertisement

Itulah pesan singkat melalui ponsel yang dikirimkan Prada Alfian Zulfikar, 23, pada Senin (29/6/2015) malam, kepada ibunya, Sriningsih.

Teknisi yang tiga tahun ini bertugas di Skadron Udara Lanud Abdurrahman Saleh, Malang, tersebut mengabarkan rute penerbangannya bersama Hercules C-130 pada Selasa (30/6/2015). Pesan singkat itu menjadi kabar terakhir yang diterima Sriningsih bersama suaminya, Mujiono, 54. Pesawat yang ditumpangi Alfian jatuh di Jl. Jamin Ginting, Medan, Selasa pukul 11.50 WIB.

Ditemui di rumahnya, Rabu (1/7/2015), Mujiono dan Sriningsih berusaha tegar mendapat kabar jika putranya menjadi salah satu penumpang pesawat Hercules yang jatuh Selasa siang. Satu per satu tamu yang datang demi menyampaikan rasa duka mereka layani meski sesekali Sriningsih harus menyeka air mata. Sementara, tenda sudah tertata di halaman rumah Mujiono. Sejumlah anggota TNI AU pun terlihat berkumpul di bawah tenda bersama warga setempat menanti datangnya jenazah Alfian.

Advertisement

“Pertama itu dari televisi kebetulan menayangkan ada musibah Hercules. Ternyata lokasi jatuhnya sama dengan perjalanan anak saya. Kemudian saya hubungi ponsel Alfian, tetapi tetapi tidak bisa. Begitu pula dengan keluarga dari berbagai daerah menghubungi dia juga tidak bisa. Suasananya sangat tegang,” kata Mujiono.

Sebuah kabar duka pun datang dari salah satu teman Alfian di Malang. Ia memastikan jika Alfian berada di dalam pesawat Hercules yang jatuh di Medan.

Mujiono mengaku sebelum mendapat informasi pesawat yang ditumpangi Alfian jatuh, ia sempat memimpikan putranya pulang. “Selasa siang itu saya tidur. Kok lihat putra saya sudah pulang. Saat itu saya tidak bilang apa-apa. Hanya heran saja kok sudah pulang. Setelah saya nyalakan televisi, ternyata pesawat yang ditumpangi Alfian jatuh,” ungkap Mujiono yang bekerja sebagai petani.

Advertisement

Sementara itu, Sriningsih mengatakan sekitar dua pekan lalu atau sebelum Ramadan, Alfian pulang ke rumah orang tuanya di Tanjungsari. Saat itu, Alfian pulang bersama teman-temannya setelah menjalankan tugas ke Jogja.
Hanya dua jam Alfian berada di rumah demi meluangkan waktu untuk melihat kondisi keluarganya.

“Memang saat itu ada yang berbeda dengan anak saya. Biasanya kalau pulang itu ia banyak senyum. Tetapi, kemarin dia sering diam serta makannya sedikit. Padahal, para seniornya itu makan dengan lahap dan banyak,” ujar Sriningsih.

Bagi keluarga, Alfian merupakan sosok yang mudah bergaul. Ia pun dikenal tak pernah membeda-bedakan temannya. “Biarpun sudah menjadi tentara, ia tetap tak canggung memijat temannya. Menjadi tentara memang sudah cita-citanya. Kami juga bangga sekali memiliki anak yang menjadi tentara,” kata Sriningsih.

Advertisement

Alfian pernah menyampaikan niatan untuk meringankan beban orangtua dengan membiayai pendidikan adiknya bernama Galih Permana, 12, yang kini melanjutkan pendidikan ke MTs. Namun, niatan itu urung dilakukan lantaran Alfian yang merupakan lulusan SMK Muhammadiyah Cangkringan, Selaman itu meninggal dunia saat menjalankan tugas mengawal pesawat Hercules.

Keluarga pun hanya bisa pasrah merelakan kepergian kakak dari Galih serta Setya Adi Nugraha, 9. Rencananya, jenazah Alfian tiba di rumah duka pada Selasa malam dan dimakamkan pada Rabu siang di Kompleks Permakaman Suci Tiyasan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif