SOLOPOS.COM - Sandy Permana (istimewa/dtc)
Pesawat Hercules yang jatuh di tepi Jl. Jamin Ginting Medan kemarin menjadi penerbangan terakhir Kapten Sandy.
Solopos.com, PEKANBARU — Seorang perwira di Lanud Roesmin Nurjaddin Kapten Pom Dedy SW mengaku sedih kehilangan sahabatnya Kapten (Penerbang) Sandy Permana, pilot pesawat Hercules A-1310 yang jatuh di Medan.
Kepada wartawan Kapten Dedy SW menceritakan mereka berdua sudah bersahabat semenjak lulus dari Akademi Angkatan Udara 2005. Menurut Dedy, Kapten Sandy Permana adalah lulusan terbaik tahun itu.
“Dia prajurit terbaik. Orangnya juga baik. Saya lihat dia juga baik kepada anak-anaknya,” kata Dedy saat bercerita kepada wartawan di Lanud Roesmin Nurjaddin, Pekanbaru, Rabu (1/7/2015).
Sandy juga dikenal alim dan taat beragama. “Salatnya tidak pernah tinggal. Sebelum berangkat dari Pekanbaru ke Medan, saya lihat dia salat duha,” katanya.
Beberapa waktu yang lalu, mereka berdua sempat saling telepon dan melepas rindu karena lama tidak berjumpa. Sebab, Dedy bertugas di Detasemen Polisi Militer (POM) TNI AU Pekanbaru. Sedangkan Sandy merupakan pilot di TNI AU Malang.
Saat mereka mereka berjumpa di Lanud Roesmin Nurjaddin, beberapa saat sebelum kejadian, Sandy membawakan Dedi satu kotak apel Malang sebagai oleh-oleh. “Saya tidak akan membuka kotak itu, apalagi memakannya. Oleh-oleh itu akan saya simpan sebagai kenangan.” ujarnya.
Keduanya sempat bercanda saat pertemuan itu. Dedy mengaku tidak ada firasat apa-apa sesaat sebelum kejadian itu. “Dia bilang mau berbuka di Jakarta saja pakai sepeda motor,” kata Dedy.
Manurut pihak Lanud Roesmin Nurjaddin, rencananya, jenazah Kapten Sandy akan dievakuasi ke Semarang, Jawa Tengah. Selain pilot, sembilan anggota TNI AU juga menjadi korban kecelakaan pesawat itu.