Soloraya
Rabu, 1 Juli 2015 - 15:50 WIB

PENGAMANAN RAMADAN : Selama Bulan Ramadan, Kafe di Wonogiri Tutup

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean (tengah) menyalami anggotanya yang naik pangkat berbarengan dengan Hari Bhayangkara, Rabu (1/7/2015). (JIBI/Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pengamanan Ramadan di Wonogiri antara lain dengan penutupan kafe. 

Solopos.com, WONOGIRI-Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean menegaskan, tak menoleransi pembukaan kafe selama ramadan. Kapolres meminta anggotanya melakukan patroli dan menutup kafe-kafe di Wonogiri jika buka selama Ramadan. Kapolres ingin menciptakan ramadan tahun ini Ramadan menyenangkan dan nyaman bagi umat Islam.

Advertisement

Untuk itu, selama ramadan operasi penyakit masyarakat (pekat) terus ditingkatkan. Penegasan Kapolres disampaikan usai menyerahkan reward berupa kenaikan pangkat kepada 37 anggotanya di upacara peringatan Hari Bhayangkara di halaman Polres Wonogiri, Rabu (1/7). Ke-37 anggotanya yang mendapatkan reward terbagi atas seorang berpangkat ajun komisaris polisi (AKP), tiga orang naik pangkat menjadi Iptu dan sisanya sejumlah 33 orang anggota berpangkat brigadir.

“Kenaikan pangkat bukan kewajiban tetapi reward bagi anggotanya yang berkinerja baik dan berprestasi,” ujar Kapolres.

Pada bagian lain, Kapolres menyatakan, akan menutup kafe-kafe di Wonogiri yang masih buka selama ramadan. “Laporan masyarakat tentang keberadaan kafe segera ditindaklanjuti. Mulai hari ini (Rabu), kafe yang masih buka harus ditutup. Tidak ada kafe yang buka selama ramadan. Selama ramadan, semua polsek telah diperintahkan meningkatkan razia pekat, termasuk keberadaan kafe,” tandasnya.

Advertisement

Lebih lanjut Kapolres menjelaskan, Operasi Ketupat Candi (OKC) 2015 akan digelar H-7 hingga H+7 namun sebelum OKC telah dilakukan tindakan preventif untuk mengantisipasi pemudik ke Wonogiri. Kapolres menegaskan, tak membuat rest area karena Wonogiri menjadi daerah tujuan akhir pemudik.

“Polisi mendirikan dua pos pelayanan dan empat pos pengamanan. OKC merupakan operasi kemanusiaan. Pelanggar akan diberi teguran simpatik tetapi jika menemukan kendaraan hasil kejahatan tetap akan ditangkap dan diproses hukum.”

Kapolres mengimbau kepada pemudik agar meminta jemputan dari anggota keluarga sesampai di Wonogiri malam hari. Menurutnya, geografis Wonogiri rawan tindak kejahatan. “Anggota polsek se-Wonogiri juga wajib berpatroli keliling desa setiap dua jam sekali untuk mengantisipasi tindak kejahatan.”

Advertisement

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Wonogiri, Ismiyanto, menyiapkan lima pos terpadu di Kecamatan Purwantoro, Jatisrono, Ngadirojo, Baturetno dan Pracimantoro. “Selain pos terpadu juga didirikan sembilan pos monitoring. Sebanyak 140 personel dishukominfo dikerahkan untuk pengamanan arus mudik dan arus balik. Personel dishubkominfo tak akan libur selama Lebaran.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif