News
Selasa, 30 Juni 2015 - 06:40 WIB

AS LEGALKAN PERNIKAHAN SEJENIS : Dinilai Tak Hormati Ramadan, Pawai LGBT di Turki Dibubarkan Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi membubarkan pawai peringatan hak-hak LGBT, di Istanbul Turki, Minggu (28/6/2015). (JIBI/Solopos/Reuters/Huseyin Aldemir)

AS legalkan pernikahan sejenis. Beberapa negara menyambut kebijakan ini bersamaan dengan perayaan Gay Pride Day.

Solopos.com, ISTANBUL — Amerika Serikat (AS) melegalkan pernikahan sejenis. Keputusan ini diperingati bersamaan dengan peringatan Gay Pride Day, peringatan menandai 46 tahun gerakan hak-hak lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

Advertisement

Pawai Gay Pride Day juga diperingati di Kota Istanbul Turki, Minggu (28/6/2015). Pawai ini dibubarkan polisi dengan alasan tak menghormati Ramadan.

Sebagaimana diberitakan Okezone, polisi Turki membubarkan parade itu dengan melepaskan tembakan meriam air dan peluru karet ke arah peserta pawai.

Polisi menyemprotkan air dari truk ke kerumunan ratusan orang yang telah berkumpul di Istanbul. Mereka menggunakan pakaian dalam berwarna-warni dan melambaikan bendera pelangi. Parade berlangsung di dekat kawasan Taksim Square, salah satu pusat perbelanjaan dan wisata tersibuk di Istanbul.

Advertisement

Menurut laporan Reuters, Senin (29/6/2015), kerumunan itu perlahan membubarkan diri. Seorang petugas menghampiri kerumunan dan menangkap sejumlah demonstran.

Sebagaimana diketahui, homoseksual bukan sebuah tindakan kejahatan di Turki. Para pengecam mengatakan Presiden Tayyip Erdogan dan Partai AK Party telah menunjukkan sedikit minat dalam memperluas hak bagi kaum minoritas, kaum gay, dan sesama jenis lainnya, serta tidak toleran terhadap perbedaan pendapat.

Pihak penyelenggara mengatakan melalui akun Twitter  izin mereka untuk mengadakan pawai ditolak karena bertepatan dengan Ramadan 1436 Hijriah. “Orang-orang ini tidak melemparkan batu, dan mereka tidak akan pernah melakukannya. Mereka tidak melemparkan bom bensin. Mereka hanya meminta pengakuan hukum,” kata salah satu pendukung bernama Bulent.

Advertisement

Tindakan polisi Turki itu dikecam dunia internasional melalui Twitter, termasuk dari penyanyi dan aktivis Lady Gaga. 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif