Jogja
Senin, 29 Juni 2015 - 19:20 WIB

MASALAH SAMPAH KULONPROGO : Jadi Lokasi Pembuangan Sampah, Jembatan Giripeni Kumuh

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Dok)

Masalah sampah di Kulonprogo kembali mencuat dengan adanya ulah warga tidak bertanggung jawab yang membuang sampah di Jembatan Girpeni

Harianjogja.com, KULONPROGO – Masyarakat masih banyak yang membuat sampah sembarangan. Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo kecewa melihat tumpukan sampah di kawasan Jembatan Giripeni.

Advertisement

Hasto mengaku kecewa dengan kondisi jembatan penghubung Wates dan Giripeni yang kumuh. Dalam sidak yang dilakukan bersama Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Kantor Lingkungan Hidup Kulonprogo, Hasto menemukan sampah-sampah rumah tangga dibuang begitu saja di kawasan tersebut.

“Disinyalir ada warga yang membuang sampah sembarangan. Padahal ini adalah jembatan yang cukup besar dan vital sebagai penghubung Wates dan Giripeni,” ujar Hasto, Minggu (28/6/2015).

Hasto meminta kepada SKPD terkait untuk segera menindaklanjuti persoalan tersebut. Pasalnya, sampah-sampah tersebut tidak hanya akan merusak pemandangan tetapi juga dapat mengganggu kesehatan. Pihaknya, berencana akan mengoptimalkan pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pengelola sampah di semua wilayah Kulonprogo.

Advertisement

Sementara itu, Kabid Pertamanan dan Kebersihan DPU Kulonprogo Tonny mengungkapkan, sebelumnya bupati mendapatkan pesan singkat dari warga Giripeni yang menyampaikan adanya pencemaran Sungai Giripeni. Namun, ironisnya sampah-sampah tersebut bukan dari warga Giripeni.

“Warga yang melaporkan, ternyata disinyalir ada warga datang dari arah selatan lalu membuang sampah ke sungai. Aksi itu dilakukan pada malam hari,” jelas Tonny.

Lebih lanjut Tonny menambahkan, selama ini warga Giripeni memiliki KSM pengelolaan sampah dan telah melakukan pengelolaan sampah dengan baik. Namun sayangnya, ada sejumlah warga di luar desa tersebut yang tidak bertanggungjawab membuang sampah sembarangan ke sungai di malam hari.

Advertisement

“Rencananya, warga berinisiatif untuk memperketat pengawasan. Mungkin secara bergilir warga akan mengawasi kawasan itu untuk menangkap basah pelakunya,” imbuh Tonny.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif