SOLOPOS.COM - Petugas Laboratorium Forensik (Labfor) dan Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) Polri melakukan proses identifikasi di kawasan rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6). Identifikasi dan pra-rekonstruksi tersebut dilakukan untuk mengetahui proses tewasnya Angeline (8). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)
Kebakaran Kantor Komnas PA sempat diwarnai kekhawatiran hilangnya berkas kasus Angeline/Engeline.
Solopos.com, JAKARTA — Kebakaran Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) di Jakarta Sabtu (27/6/2015) malam sempat dikhawatirkan menghilangkan berkas kasus Angeline atau Engeline. Namun Komnas PA memastikan berkas itu masih aman.
Jika sebelumnya Seto Mulyadi sempat menyatakan ada berkas yang terbakar, Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, mengatakan berkas kasus Angeline dia simpan di tempat yang aman. Hal itu diungkapkannya dalam konferensi pers yang digelar Kompas PA di Jakarta hari ini.
Menurut Arist seperti dikutip Kompas TV, data-data kasus yang terbakar di gudang adalah berkas kasus 2009-2010. Sementara data Angeline masih tersimpan di tempat Arist.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan Metro TV, Arist Merdeka Sirait tidak bisa melepaskan kejadian ini dengan kasus pembunuhan bocah Angeline atau Engeline, yang saat ini sedang ditangani instansinya.
Arist mengakui hampir semua data kasus yang sedang ditangani pihaknya habis terbakar. “Termasuk soal kasus Angeline,” katanya.
Polisi juga akan mendalami dugaan sabotase dalam kebakaran Kantor Komnas PA semalam. Apalagi, berkas kasus-kasus yang ditangani lembaga swadaya masyarakat (LSM) tersebut banyak yang terbakar, termasuk berkas kasus Engeline (sebelumnya ditulis Angeline). Namun, belum jelas kapan polisi akan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).