Jogja
Sabtu, 27 Juni 2015 - 18:21 WIB

PENERIMAAN SISWA BARU : Gunungkidul Tak Atur Kuota Khusus untuk Siswa Kurang Mampu

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pendaftaran Siswa Baru SD (JIBI/Harian Jogja/ Desi Suryanto)

Penerimaan siswa baru di Gunungkidul tidak menerapkan kuota khusus untuk siswa kurang mampu

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2015-2016, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul tidak menyediakan kuota bagi siswa miskin. Kebijakan ini diambil karena daya tampung sekolah lebih banyak daripada siswa yang mendaftar.

Advertisement

Sekretaris Disdikpora Gunungkidul Bahron Rosyid mengatakan, saat ini proses PPDB sudah dimulai, rencanya penerimaan siswa baru ini akan berlansung hingga 8 Juli nanti. Untuk saat ini, pendaftaran baru di tingkat sekolah dasar. “Sesuai jadwal, pendaftaran selanjutnya SMA dan ditutup untuk siswa SMP,” kata Bahron, Jumat (26/6/2015).

Proses PPDB tahun ini tidak beda jauh dengan pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya. Disdikpora juga tidak memberikan instruksi ke sekolah agar memberikan jatah beberapa kursi untuk siswa kurang mampu.

Menurut Bahron, ketiadaan kuota ini disebabkan antara jumlah pendaftar tidak sebading dengan daya tampung yang ada. Sebab, antara ruang kelas dengan jumlah siswa baru lebih banyak kursi yang tersedia.

Advertisement

“Kondisi ini terjadi di seluruh tingkatan, mulai SD, SMP hingga SMA. Oleh karenanya kami tidak memberikan kebijakan khusus kepada siswa kurang mampu,” ujar mantan Kepala Bidang Pendidikan Menengah itu.

Dia mencontohkan, tahun ini lulusan siswa SD mencapai 9.000an anak. sedankan daya tampung SMP di Gunungkidul mencapai 10.044 kursi. Hal yang sama juga terjadi di tingkat SMA dan SMK, karena jumlah lulusan SMP lebih sedikit ketimbang kuota yang tersedia.

“Memang ada beberapa sekolah yang membutuhkan persaingan agar bisa masuk ke sana. Tapi secara keseluruhan semua murid bisa ditampung,” ujar Bahron.

Advertisement

Lebih jauh dikatakan Bahron, kebijakan slot untuk siswa kurang mampu pernah dilakukan beberapa tahun lalu, saat kebijakan rintisan sekolah berstandar internasional diberlakukan. Waktu itu, di Gunungkidul ada tiga sekolah, yakni SMA Negeri 1 Wonosari, SMP Negeri 1 Wonosari dan SMP Negeri 1 Karangmojo.

Hanya saja, seiring dicabutnya kebijakan RSBI ketiga sekolah itu kembali seperti sekolah lainnya di Gunungkidul. “Semua sama dan pihak sekolah sudah menyadari ini. Pertimbangan lainnya, siswa kurang mampu sudah mendapatkan Bantuan Siswa Miskin,” kata Bahron lagi.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wonosari Tamsir mengatakan, tahun ini pihak sekolah menyediakan 20 kursi gratis. Hanya saja, kuota ini diberikan kepada siswa yang memiliki nilai minimal 37,00. “Semakin tinggi nilai tersebut, maka peluang mereka akan semakin besar,” kata Tamsir.

Dia menambahkan, kursi gratis ini juga tersedia bagi siswa kurang mampu. Hanya saja, untuk mendapatkan beasiswa ini, siswa yang bersangkutan harus melalui proses verifikasi terlebih dahulu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif