Kolom
Kamis, 25 Juni 2015 - 16:40 WIB

TENTANG ISLAM : Imam Salat Tak Fasih Baca Alquran, Bagaimana Ya?

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Salat Iduladha. (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Tentang Islam diasuh oleh H. Muhammad Amir, S.H., C.N., Ketua Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Tentang Islam juga dimuat di  subrubrik Ustaz Menjawab Khazanah Keluarga Harian Umum Solopos, setiap Jumat.

Solopos.com, SOLO — Pernahkah Anda mendapati imam yang memimpin salat jamaah tidak fasih dalam membaca ayat-ayat suci Alquran?

Advertisement

Mungkin, Anda akan bertanya-tanya dalam hati tentang sah atau tidaknya salat Anda. Barangkali juga, Anda akan diliputi kebimbangan soal sikap terbaik untuk menegur Imam tersebut.

Nah, di rubrik Ustaz Menjawab yang dimuat di Harian Umum Solopos edisi Jumat (15/5/2015), kebimbangan soal imam yang tak fasih membaca Alquran dapat terjawab.

Advertisement

Nah, di rubrik Ustaz Menjawab yang dimuat di Harian Umum Solopos edisi Jumat (15/5/2015), kebimbangan soal imam yang tak fasih membaca Alquran dapat terjawab.

Pertanyaan

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Advertisement

Bagaimana menurut Alquran dan sunah mengenai syarat-syarat menjadi imam salat? Terima kasih atas jawabannya.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. [Anung Saputro/Tegalgondo, Klaten]

Ustaz Menjawab

Advertisement

Waalaikumsalam warahmatullaahi wabarakatuh.

Bapak Anung Saputro yang dirahmati Allah, memang masih banyak kita jumpai seorang imam salat, terutama di desa-desa, berstatus imam salat lima waktu dengan bacaan Alfatihah maupun surat masih kurang baik, masih pelo, kurang jelas, bahkan kurang fasih.

Surat yang dibaca kadang-kadang keliru dan terbalik-balik. Mungkin imam tersebut belum pernah mondok [belajar di pondok pesantren] atau belum pernah sekolah di madrasah ibtidaiah, tsanawiah, atau aliah.

Advertisement

Mungkin sekolahnya baru sekolah rakyat/SD, jadi salatnya memang dilakukan sejak masih kecil, namun ilmu agamanya masih rendah, hanya menang tua umurnya. Belum mengerti ilmu tajwid, ilmu nahwu, dan saraf atau belum paham.

Menurut Alquran dan sunah Nabi Muhammad SAW, seorang imam salat harus paham tentang ilmu tajwid, ilmu nahwu, dan saraf sehingga bacaan Alfatihah maupun surat-surat yang dibaca jelas, fasih, tartil, sehingga tidak berubah maknanya.

Yang paling pokok adalah bacaan Surat Alfatihah. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya: Tidaklah sah salat seseorang bila tidak membaca Alfatihah (bacaan Alfatihah-nya rusak). Sedang lainnya hukumnya sunah.

Dalam satu jemaah di kampong atau suatu masjid maka sebaiknya yang dijadikan imam salat adalah yang paling banyak ilmu agamanya, paling banyak hafalan Alqurannya, dan carilah yang tua umurnya, atau yang lebih dahulu hijrahnya.

Apabila seorang imam salat terdapat kesalahan, misalnya kurang jumlah rekaatnya, tugas makmum cukup membaca: Subhanallah, sedangkan makmum putri cukup dengan bertepuk tangan (talfiq).

Salat adalah tiang agama dan salat adalah kunci surga maka usahakan salat kita yang khusyuk, tumakninah, dan penuhilah syarat  dan rukunnya sehingga salat kita diterima Allah SWT. Salat itu bisa mencegah perbuatan yang keji dan kotor. Semoga Mas Anung paham adanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif