Soloraya
Kamis, 25 Juni 2015 - 06:50 WIB

PPDB 2015 : Kekurangan Siswa, SMA/SMK di Kemusu Tak Patok Nilai Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendaftaran siswa baru (JIBI/Dok)

PPDB 2015 di Boyolali sejumlah sekolah kekurangan siswa. 

Solopos.com, BOYOLALI—Memasuki masa pendaftaran ulang, SMA dan SMK di Kecamatan Kemusu, Boyolali yang masih kekurangan peserta didik baru tak mematok nilai tinggi bagi para calon peserta didik baru.

Advertisement

Wakil kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMA 1 Kemusu, Warto, mengatakan dalam kurun waktu sekitar lima tahun terakhir SMA 1 Kemusu tak lagi mematok nilai tinggi bagi par calon siswa baru. Dia menuturkan betapa jumlah pendaftar selama beberapa tahun terakhir begitu jauh dari kuota yang tersedia.

Hingga Rabu (24/6/2015) siang, total jumlah pendaftar ulang baru sejumlah 50 dari total 117 siswa pendaftar. Padahal, kuota yang tersedia adalah 128 orang. Pendaftaran gelombang kedua pun dibuka hingga dua pekan ke depan, yakni menjelang hari pertama siswa masuk sekolah pada Kamis (9/7/2015).

“Sekolah kami tidak ada patokan nilai. Ada yang benar-benar mau mendaftar saja sudah bagus. Sering terjadi calon siswa membatalkan pendaftarannya karena satu dan lain hal. Kami masih was-was ini masuk pendaftaran ulang. Semoga saja semua yang mendaftar kemarin tidak ada yang mundur seperti tahun lalu,” kata dia sat dijumpai solopos.com di ruang kerjanya, Rabu.

Advertisement

Menurut Warto, salah satu penyebab kurangnya jumlah pendaftar di sekolahnya yakni akibat pemerataan lokasi sekolah yang tidak tepat. Dalam radius tak kurang dari 15 kilometer, selain SMKN 1 Kemusu, ada SMKN 1 Klego yang dibangun secara bersamaan pada 2005 lalu. Dia mengatakan gencarnya promosi sekolah vokasi oleh pemerintah menenggelamkan minat siswa untuk bersekolah di SMA.

Ditemui terpisah, Wakil kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK 1 Kemusu, Mohammad Robani, mengatakan sama halnya dengan SMAN 1 Kemusu, SMKN 1 Kemusu juga tidak mematok batasan nilai dalam PPDB 2015 ini. Meski demikian, dia mengaku meski masih kekurangan siswa, posisi SMKN 1 Kemusu masih aman karena SMK masih lebih banyak peminatnya bila dibandingkan SMA.

Menurut Robani, faktor minimnya akses dan sarana transportasi berpengaruh terhadap minat melanjutkan sekolah sejumlah siswa yang berdomisili di wilayah pelosok.

Advertisement

“Wilayah pelosok yang jalannya rusak, naik turun bukit, dan jaraknya jauh, kalau tidak lanjut sekolah karena tidak punya kendaraan kan juga sayang. Dan itu banyak terjadi,” kata dia saat dijumpai solopos.com di ruang kerjanya, Rabu.

Terlepas dari masih kurangnya calon siswa baru, Robani mengaku lega mengetahui jumlah pendaftar dari Kecamatan Kemusu tahun ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya. Sebelumnya, sekitar 60% siswa pendaftar didominasi dari sejumlah lulusan SMP/MTS Kecamatan Juwangi.

Salah seorang siswa pendaftar dari Desa Bercak, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Edi Wijaya, 15, mengatakan memtuskan untuk mendaftar di SMK 1 Kemusu karena gagal diterima di SMAN 1 Klari, Karanggede, Boyolali.

“Nilai saya kurang tinggi, jadi tidak diterima di SMAN 1 Klari, Karanggede. Tanpa pikir panjang saya langsung daftar kesini. Untung saya ada sepeda motor, jadi tidak terkendala meski lokasinya jauh,” kata dia ketika dijumpai Espos sesaat setelah mengisi formulir pendaftaran PPDB di SMKN 1 Kemusu, Boyolali, Rabu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif