Soloraya
Rabu, 24 Juni 2015 - 23:40 WIB

KERACUNAN WONOGIRI : Kasus Slogohimo Kejadian Luar Biasa

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi keracunan (JIBI/Solopos/Antara/Dok)

Keracunan Wonogiri terjadi di Slogohimo.

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri menilai peristiwa dugaan keracunan di Kecamatan Slogohimo merupakan kejadian luar biasa (KLB). Karenanya, DKK Wonogiri mengirimkan tim khusus untuk turun ke lapangan.

Advertisement

Anggota tim diminta mencari penyebab dugaan keracunan, kronologis peristiwa dan memberikan langkah antisipatif agar peristiwa tersebut tak terulang.

Penegasan itu disampaikan pelaksana tugas (Plt) Kepala DKK Wonogiri, Bambang Haryadi ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (24/6/2015).

Advertisement

Penegasan itu disampaikan pelaksana tugas (Plt) Kepala DKK Wonogiri, Bambang Haryadi ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (24/6/2015).

“Peristiwa dugaan keracunan di Slogohimo masuk KLB walau semua penderita sudah sembuh. Hari ini, tim DKK turun ke Slogohimo untuk mencari kejelasan penyebab peristiwa dugaan keracunan terjadi.”

Bambang Haryadi mengakui ada 39 penderita keracunan usai minum es campur atau es dawet yang dibeli di lapak pedagang kaki lima depan Kantor Kecamatan Slogohimo.

Advertisement

“Penjual makanan dan minuman hendaknya berlaku jujur terhadap barang yang dijual. Sedangkan pembeli hendaknya memilih makanan dan minuman higienis dan sehat,” katanya.

Mantan Kepala Disbudparpora Wonogiri meminta Puskesmas setempat mengadakan sosialisasi tentang makanan aman konsumsi. Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Penyakit Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Lingkungan (P2PL) DKK Wonogiri, Maryadi, menduga penyebab keracunan penderita dari bakteri.

“Gejala keracunan ada dua, yakni dari racun atau bakteri. Penderita yang terkena racun gejalanya seketika usai meminumnya sedangkan jika keracunan akibat bakteri maka masih menunggu lama. Penderita baru menderita mual dan mutah setelah beberapa jam mengonsumsi makanan atau minuman berbakteri tersebut.”

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, peristiwa dugaan keracunan makanan menimpa puluhan warga dari berbagai desa dan kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Penderita diduga berasal dari Kecamatan Slogohimo, Kecamatan Bulukerto, Kecamatan Jatipurno dan Kecamatan Jatiroto.

Para penderita ada yang dirawat jalan tetapi banyak yang menjalani opname di berbagai rumah sakit terpisah. seperti di RS Amal Sehat Slogohimo dan Puskesmas Rawat Inap Slogohomo serta Rawat Inap di Kecamatan Jatisrono.

Kepala Puskesmas Slogohimo, Karno menjelaskan, data yang dihimpun sebanak 39 warga yang diduga mengalami keracunan makanan. Karno menjelaskan, dirinya dan petugas medis Puskesmas Slogohimo tak menemukan sampel makanan karena sudah tidak ada.

Advertisement

Menurutnya, ke-39 warga itu dirawat di berbagai tempat kesehatan namun sudah sembuh sehingga diperbolehkan pulang. Karno mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab mereka keracunan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif